Changed : 18

936 114 6
                                    














"Baiklah..

Sebenarnya.. Aku sudah lama bekerja paruh waktu di caffe itu"

"Lalu kenapa kau lebih mengedepankan pekerjaanmu itu dibanding sekolah?"

Terdengar hembusan nafas panjang dari haknyeon.

"Ayahku meninggal dunia 1 tahun yang lalu"

"M-maafkan aku. Aku tak bermaksud untukㅡ"

"Tidak apa-apa jangan merasa bersalah seperti itu"
Ujar haknyeon dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.

"L-lalu kau memilih menggantikan ayahmu untuk menjadi tulang punggung keluarga begitu?"

"Tidak. Ibuku melarang keras aku untuk bekerja. Aku bekerja paruh waktupun tanpa sepengetahuan nya"

"Kenapa?"

"Aku merasa tidak tega padanya. Dia hanya seorang karyawan di sebuah toko pembuatan kue, dan gajinya pun tak cukup untuk membiayai sekolah dua adikku"

Sihoon terdiam sejenak mendengar penuturan haknyeon. Ia pun menepuk pelan bahu lelaki itu berusaha memberinya sedikit semangat.

"Aku bisa mengerti perasaanmu haknyeon"

"Terimakasih. Kau gadis yang sangat baik"

Sihoon tersenyum manis menanggapi ucapan haknyeon.

Tak berapa lama, ponsel sihoon berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang masuk.
Iapun segera mengeluarkan ponselnya untuk melihat isi pesan tersebut.


Niel oppa

Sihoon. Kenapa apartemen mu sepi? Apa kau belum pulang? Ini sudah hampir malam.

"Apa ada sesuatu?"

"A-ah tidak. Haknyeon sepertinya aku harus pulang sekarang"

"Kenapa kau harus terburu-buru seperti itu?"

"Tidak. Hanya saja ini hampir malam"
Ujar sihoon dengan sedikit gelisah karena ia baru saja berbohong pada pria itu.

"Kau benar. Ayo aku antar kau pulang"
Haknyeon sudah mulai beranjak dari duduknya tetapi dengan cepat sihoon menahannya.

"T-tidak usah haknyeon terimakasih. Aku akan pulang sendiri"

"Tapi ini sudah hampir malam"

"Tidak apa-apa. Sudah ya aku pulang dulu. Aku berharap besok kau bisa masuk sekolah. Sampai bertemu di kelas. Sampai jumpa"
Sihoon membungkukkan badannya pelan kemudian beranjak meninggalkan haknyeon yang masih berdiri dengan diam.


"Aku merasa tak asing dengannya"



Haknyeon yang yang tak mau ambil pusing kemudian berjalan berlawanan arah dengan sihoon tadi untuk menuju halte bus.












To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang