Changed : 45

692 93 6
                                        

















"Noona. Apa kau melamun?"
Tanya jinwoo yang melihat tatapan kosong dari sihoon saat mereka tengah makan malam.

Sihoon yang sadar kemudian segera membuyarkan lamunan nya.

"T-tidak kok"

Jinwoo menautkan kedua alisnya bingung.
Bagaimana bisa kakaknya itu mengatakan tidak?
Jelas-jelas dia tengah melamun tadi. Bahkan makanan yang didepan nya hanya ia aduk-aduk tanpa ada niatan untuk memakannya.

"Apa ada sesuatu?"
Jinwoo mencoba bertanya.

"Tidak ada. Hanya saja tugas ku akhir-akhir ini sangat menumpuk. Sudah lah lebih baik kita selesaikan makan malam kita"
Gadis itu mulai menyuapkan makanan pada mulutnya.

Jinwoo masih menatap sihoon dengan pandangan bingung lalu selang beberapa menit ia kembali memakan makan malamnya yang sempat tertunda itu.























Mata cantik sihoon memandangi hamparan lampu-lampu yang berjejer abstrak di kota seoul. Begitu Indah dan tenang.

Jam di dinding telah menunjukkan pukul 10 malam, namun gadis itu justru masih berjaga dengan berdiri di balkon. Sendirian.
Tak lupa dengan sebuah cangkir berisi coklat panas ditangannya yang sedikit menghanyutkan dingin di malam hari ini.

Sihoon menghembuskan kasar nafasnya.

Bagaimana bisa hal itu menghantui fikirannya seperti ini?
Itu sungguh membuatnya sedikit tak nyaman.

'Ceo muda? Beijing?'

Lagi dan lagi. Pertanyaan itu kembali berputar di otaknya.

Ya. Gadis itu kembali mengingat seseorang yang sudah lama ia rindukan.




Lai guanlin.

Lelaki yang sudah pergi meninggalkan nya 3 tahun yang lalu.
Sihoon tidak apa-apa jika lelaki itu masih menghubunginya dengan baik.
Namun harapannya itu hilang entah kemana. ketika ia baru memasuki bangku kuliah 1 bulan hubungan sihoon dengan guanlin benar-benar hilang.
Ia tak bisa menghubunginya sama sekali.
Dan itu membuatnya frustrasi.

Sampai ia berfikiran jika lelaki itu telah memiliki kehidupan yang baru disana.


Ya. Dengan seorang yang istimewa.

Sihoon berusaha menepis dugaan itu karena ia masih mengingat ucapan terakhir lelaki itu.
Jika..














..Mereka akan bertemu suatu saat nanti.






Namun..


Sepertinya harapan sihoon telah lenyap kala seorang lelaki berjas hitam datang ke toko bunga tempatnya bekerja dan mengatakan bahwa..







Ada seorang CEO muda dari Beijing yang akan melangsungkan pernikahan.






Tak salah bukan jika aku menduga itu adalah guanlin?


















To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang