Pulang dari kampus nya, sihoon berjalan kaki menuju ke toko bunga tempatnya bekerja.
Jaraknya tidak terlalu jauh dari kampus ke toko jika berjalan kaki sihoon akan membutuhkanmu waktu mungkin sekitar 10 menitan..
Dan setiap hari nya ia akan berjalan kaki karena menurutnya itu jauh lebih menyenangkan dari pada harus berdesakan di dalam kendaraan umum.
Sepanjang ia melangkahkan kakinya di trotoar jalan, entah kenapa sihoon sedikit tak fokus sampai tak jarang ia menabrak lengan beberapa orang yang melintas didekatnya.
Ia masih memikirkan perkataan haknyeon tadi pagi.
Flashback
"Bagaimana jika ada seseorang yang mengajakmu menikah?"
Sihoon menatap haknyeon dengan pandangan tak percaya. Kemudian tak lama ia pun terkekeh pelan.
"Lelucon macam apa itu"
Sihoon berusaha mengabaikan tatapan mata haknyeon namun lelaki itu masih menatapnya dengan dalam bahkan ketika sihoon berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Sihoon.. Aku berbicara serius denganmu. Jika ada seseorang yang mengajakmu menikah saat ini. Apa yang akan kamu lakukan?"
Sihoon menolehkan kepalanya kearah lain untuk menghindari tatapan haknyeon.
Entah kenapa ia merasa sangat gugup sekarang.
"Y-ya aku tidak tahu. M-memangnya siapa yang akan mengajak ku menikah?"
Bodoh. Kenapa sihoon menanyakan hal itu? Sungguh, ia merasa sangat bodoh.
"Bagaimana jika itu aku?"
Flashback end
Haknyeon. Lelaki itu benar-benar..
Sihoon sudah terbiasa mendengar pengakuan jika lelaki itu menyukai nya.
Ya. Hanya menyukai nya.
Sihoon sudah terbiasa dengan itu.
Tapi ia mengatakan apa tadi?
Menikah?
"Akkkkkhhh!"
Sihoon berteriak frustrasi.
Ia sangat malu ketika mengingat kejadian itu. Sungguh
Sampai ia tak menyadari jika orang-orang disekitarnya menatapnya dengan pandangan bingung.
Namun, sihoon tak memperdulikan hal itu.
Setelah sampai di depan toko bunga, ia pun dengan cepat masuk kedalam toko.
Sore hari sihoon dan teman kerja nya yang lain tengah dalam perjalanan menuju tempat acara pernikahan untuk menyiapkan berbagai rancangan disana.
Mereka menggunakan mobil sedan milik nyonya kang, pemilik toko bunga tempat mereka bekerja.
Tentunya nyonya kang ikut karena dia yang memegang peranan penting disana nantinya.
Mobil yang mereka tumpangi berhenti disalah satu gedung mewah. Mereka pun turun dari mobil lalu segera masuk kedalam gedung tentunya setelah sihoon menunjukan undangan pada salah satu pria berjas yang sepertinya pengawal itu.
Didalam gedung, sihoon tak henti-hentinya meluapkan ketakjuban nya pada ruangan yang begitu elegan dan mewah itu.
Ia pun dapat melihat banyak sekali orang-orang berlalu lalang menyiapkan ini itu.
"Baiklah. Sepertinya barang-barang kita sudah sampai. Ayo kita segera menata nya"
Ucap nyonya kang kemudian dibalas dengan anggukan oleh para karyawan nya.
"Sihoon sepertinya bunga-bunga yang disana sedikit berantakan. Bisa kau merapikannya?"
Ujar nyonya kang pada sihoon yang tengah menata pot bunga berukuran besar.
"Baiklah"
Sihoon akhirnya berjalan menuju tempat yang nyonya kang tunjuk.
Disana ia dapat melihat banyak sekali bunga-bunga yang sedikit semrawut karena belum ditata dengan baik.
Tangan jihoon meraih bunga-bunga itu lalu menatanya agar lebih terlihat cantik.
Ketika dirinya tengah sibuk dengan kegiatannya, kening sihoon reflek mengkerut bingung kala melihat banyak sekali orang tiba-tiba membungkukan badannya.
Dan disana ia melihat seorang pria dengan langkah berwibawa nya berjalan masuk.
Sihoon tak melihat jelas wajahnya karena pria itu dikawal banyak sekali orang-orang berjas.
Namun ketika sihoon sedikit berjalan menghampiri pria itu, matanya sukses membulat sempurna kala mengetahui wajah pria itu.
"B-benar. Itu guanlin"
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED | Panwink [END]
FanfictionPark jihoon. Gadis bertubuh gempal yang sering dibully disekolahnya memutuskan merubah dirinya. Akankah orang-orang yang dulu pernah ada di masa lalunya akan mengenali wajahnya yang sekarang? Chapternya pendek-pendek ya. !Gs Main cast : Park jih...
![CHANGED | Panwink [END]](https://img.wattpad.com/cover/178732296-64-k363351.jpg)