Changed : 36

836 100 3
                                        













Setelah selesai dengan acara makan malamnya, mereka akhirnya berjalan keluar dari restoran itu.

"Kurasa malam ini belum terlalu larut. Apa kau mau menemaniku pergi ke suatu tempat?"
Tanya guanlin pada sihoon.

"K-kemana?"

"Naiklah ke motorku. Nanti akan aku tunjukkan"

Guanlin memberi kode pada gadis cantik itu untuk naik ke motornya yang sudah ia naiki.

Sihoon menatap lelaki itu sedikit ragu.

"Kemana?"
Sihoon bertanya dengan pertanyaan yang sama.

"Ketempat yang mungkin kau suka"

Sihoon menganggukkan kepalanya pelan kemudian mulai menaiki motor besar guanlin.

"Jangan mengendari motormu terlalu kencang. Aku masih belum ingin mati sekarang"

Guanlin terkekeh kala mendengar petuah dari gadis dibelakang tubuhnya itu.

"Baiklah"

Guanlin mulai menyalakan mesin motornya lalu kemudian berlalu meninggalkan restoran itu.
































"NAMSAN TOWER!!"

Teriak sihoon senang kala kakinya memijak lantai paling atas bangunan yang menjulang tinggi itu.

Ya. Guanlin mengajak nya ke namsan tower. Bukan tanpa alasan guanlin mengajak gadis itu kemari. Karena ia tahu betul sihoon akan menyukai tempat Indah ini.

"Apa kau menyukai nya?"

Sihoon menganggukan kepalanya dengan antusias seraya melihat pemandangan kota seoul yang berhiaskan lampu-lampu jalanan yang begitu Indah.

"akhirnya aku bisa mengajakmu kemari setelah sekian lama kau menghilang begitu saja"
Ujar guanlin tanpa menatap gadis disamping nya itu.

Sihoon menoleh kan kepalanya pada guanlin lalu menatapnya dengan pandangan meneduh.



Flashback

Seorang gadis bertubuh gempal tengah sibuk memilih buku-buku yang berderet rapi di rak perpustakaan.
Keadaan perpustakaan sudah mulai sepi karena bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu.

Tangan berisi gadis itu memilih salah satu buku bersampul tebal dengan cover bergambar bendera korea.

Ya. Itu buku sejarah korea.

Gadis itu berlalu untuk menuju tempat duduk namun seseorang yang berdiri didepannya sukses membuat nya terkejut.

"Astaga guanlin!"
Ucapnya sambil mengusap dadanya karena efek terkejut.

Lelaki tinggi yang berada didepan nya itu hanya terkekeh pelan.

"Maafkan aku membuatmu terkejut. Oh iya buku apa yang kau baca itu?"
Tanya lelaki yang dipanggil 'guanlin' seraya mendudukan dirinya disamping gadis itu.

"Sejarah korea"
Jawabnya singkat kemudian mulai fokus membaca bukunya.
Ia membuka lembar halaman selanjutnya dan menemukan sebuah gambar bangunan tinggi menjulang disana.

"Waw. Namsan tower"

Guanlin ikut melihat apa yang gadis itu lihat dibukunya.

"Apa kau belum pernah pergi kesana sebelum nya?"

Gadis itu menggeleng pelan.

"Jarak rumah ku dengan namsan tower cukup jauh. Dan aku belum pernah memijakkan kakiku disana"

"Kau ingin pergi kesana?"

"Tentu saja ingin sekali"

Gadis itu kembali fokus pada buku ditangannya.

"Kalau kau mau. Ayo kita pergi kesana setelah liburan musim panas nanti"

Ia mulai menolehkan kepalanya pada guanlin lalu menatap nya dengan pandangan polosnya.

"A-apa itu sungguhan?"

"Ya. Ayo kita pergi ke namsan tower bersama"

Flashback end


Lelaki tinggi yang semula sibuk memandangi pemandangan kota itu mulai membalas tatapan gadis disamping nya.

"Akhirnya aku bisa memenuhi janjiku untuk mengajak mu kesini"

Sihoon hanya menatap guanlin dengan diam lalu tak lama kemudian wajahnya kembali beralih ke pemandangan kota untuk menghindari tatapan guanlin yang membuat jantungnya berdebar tidak karuan.

"Baiklah sekarang kau sudah mengetahui siapa aku sebenarnya. Omong-omong terimakasih sudah mengajak ku kemari"

Guanlin hanya tersenyum kecil.

"Jika boleh ku tahu. Kenapa kau bisa menjadi orang lain seperti ini sihoon?"
Tanya guanlin sedikit tak enak karena takut menyakiti perasaan sihoon.

Sihoon kembali menolehkan wajahnya pada guanlin lalu menatap nya dengan dalam.

"a-aku..





..."








To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang