Changed : 14

1K 118 8
                                    









Sihoon pov



"Jihoon. Dia...










Seorang yang begitu istimewa dalam hidupku "

Aku menatap dalam manik mata daehwi.

"Entah aku mendeskripsikan dirinya seperti apa, tetapi satu hal yang perlu kau tahu. Jihoon adalah wanita terhebat setelah ibuku yang pernah aku temui sepanjang aku hidup"

Tanpa kusadari bulir sebening kristal mulai memenuhi pelupuk mataku.

"Aku benar-benar menyayangi jihoon layaknya saudara kandungku sendiri. Tetapiㅡ"

Grep

Aku memeluk tubuh daehwi dengan sangat erat.
Air mataku seketika mengalir deras membasahi bahu gadis cantik itu.

"S-sihoon apa kau menangis?"

"Hiks.. Entahlah mendengar ceritamu tentangnya membuat aku bersedih"

Aku mempererat pelukanku pada daehwi menyalurkan rasa rindu yang teramat dalam padanya.

"Jika aku bertemu dengannya lagi kelak aku benar-benar akan memarahinya karena membuatku setiap malam tidak bisa tidur karena terus memikirkannya"





'Daehwi ini aku'


Ya. Aku ingin mengatakan itu padanya langsung tetapi ini bukan waktu yang tepat.

"Sudah jangan menangis"

Daehwi melepas pelukanku kemudian tangan lentiknya terulur untuk menghapus jejak air mata di pipi ku.

"Hidungmu memerah sihoon kau terlihat lucu. Matamu juga cantik..








..Seperti jihoon"

"B-benarkah?"

"Ah Lupakan. Mungkin itu hanya perasaanku saja karena aku yang terlalu merindukannya. Oh iya apa kau menyukai susu coklat?"

Aku menganggukkan kepalaku.
Benar. Aku sangat menyukai minuman manis itu.

"Aku sengaja membuatkan ini karena jihoon juga suka sekali meminum minuman ini ketika bermain kerumahku dulu"

Daehwi memberikan satu gelas susu coklat hangat padaku.

Akupun menerimanya kemudian mulai meminumnya.

"Ini sangat enak daehwi"

"Terimakasih"

Cklek

Pintu kamar di buka kemudian terlihat seorang anak kecil menghampiri daehwi yang tengah duduk.

"Daehyun ada apa kau kemari?"
Ucap daehwi seraya memeluk gemas adiknya itu.

"Aku bosan noona"

"Oh ya sihoon kurasa menonton film bukan ide yang buruk"

"Kau benar. Jadi kita akan menonton film apa?"

"Tayo noona"

Celetukan dari daehyun membuatku dan daehwi tak bisa menahan gelak tawa.

"Tidak daehyun. Jika kau ingin menonton Tayo kau bisa turun dan menontonnya dengan bibi yoon di bawah"

Bocah itu terlihat menganggukkan kepalanya tetapi tak beranjak dari pangkuan daehwi.

"Bagaimana. Apa kau ada rekomendasi film?"
Tanya daehwi.



"Bagimana kalau TRAIN TO BUSAN?"












"setuju"










To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang