Sihoon dan Daniel keluar dari kedai ramen. Sihoon menarik tangan Daniel tak sabaran karena lelaki itu berjanji padanya akan membelikan sebuah cheese cake pada sihoon setelah ini.
"Oppa. Bisa kau cepat sedikit?"
"Sihoon. Bisa kau sabar sedikit?"
Daniel justru membalasnya dengan pertanyaan.Mereka masuk kedalam mobil milik Daniel yang terparkir di depan kedai ramen.
"Pasang seatbelt mu"
Sihoon menganggukan kepalanya pelan kemudian mulai memasang pengaman itu dibadannya.
Tetapi..
"Oppa tunggu"
Baru saja Daniel akan menyalakan mesin mobilnya, ucapan sihoon barusan membuat ia mengurungkan niatnya.
"Ada apa?"
"B-bukankah itu guanlin?"
Daniel menolehkan kepalanya pada seseorang yang sihoon tunjuk.
"Benar. Itu guanlin"
"T-tapi dia dengan siapa o-oppa?"
Sihoon berusaha menahan diri untuk tak terlihat sedih."Aku tak tahu"
Daniel kembali menolehkan kepalanya pada sihoon. Dan pria itu dapat melihat raut wajah sihoon yang berubah.
"Apa kau baik-baik saja sihoon?"
Sihoon tak menjawab pertanyaan dari daniel. Matanya masih menatap sendu kearah seorang yang ia yakini adalah guanlin dengan gadis yang terlihat memeluk erat tubuh pria itu.
"Oppa sebaiknya kita pulang. Lupakan cheese cake nya, aku ingin kembali ke apartemen"
Sihoon masih berusaha menahan isakan dan air mata nya, tetapi Daniel tahu betul bahwa air mata gadis itu telah meluncur bebas dimatanya.
Daniel akhirnya mulai menyalakan mesin mobilnya dan meninggalkan kedai itu.
Sihoon membuka pintu apartemen nya dengan sedikit kasar hatinya benar-benar hancur untuk saat ini.
Daniel yang melihat sihoon terlihat kacau, memberanikan dirinya untuk masuk kedalam kamar sihoon dan beruntung gadis itu tak mengunci pintu nya.
"Boleh oppa masuk?"
Tak ada jawaban dari sihoon.
Daniel melangkahkan kakinya masuk kedalam dan menemukan sihoon di samping ranjang yang tengah berjongkok seraya menelengkupkan wajahnya di kedua tangannya."Sihoon.. Hei"
Masih tak ada jawaban. Gadis itu masih terisak dengan suara yang pelan.
"Sihoon oppa akanㅡ"
"Oppa bisa kau keluar? Aku hanya ingin sendiri disini" ujar sihoon tanpa mengangkat kepalanya.
Daniel mengembuskan nafasnya panjang.
"Baiklah. Jika kau butuh sesuatu Kau bisa temui oppa di ruang tamu"
Daniel melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar sihoon.
Tak lama kemudian daniel menolehkan kepalanya menatap sendu pintu kamar sihoon yang tertutup rapat itu.
"Oppa harap kau baik-baik saja sihoon"
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED | Panwink [END]
FanfictionPark jihoon. Gadis bertubuh gempal yang sering dibully disekolahnya memutuskan merubah dirinya. Akankah orang-orang yang dulu pernah ada di masa lalunya akan mengenali wajahnya yang sekarang? Chapternya pendek-pendek ya. !Gs Main cast : Park jih...