"Setelah sekian lama, akhirnya aku menemukan mu...
Jihoon"
Sihoon mengedipkan matanya beberapa kali ketika guanlin mengucapkan perkataan itu.
'D-dia sudah menyadarinya?'
"A-apa maksudmu?"
Ucap sihoon dengan terbata.Lelaki itu hanya tersenyum sekilas menanggapi pertanyaan sihoon lalu kembali menyodorkan gelang yang ada ditangannya pada sihoon.
"Kau adalah jihoon. PARK JIHOON"
Guanlin menekankan ucapan nya diakhir kalimat seraya menatap dalam manik mata gadis itu.
Cukup lama.
"A-apa yang kau bicarakan. A-aku sungguh tak mengerti"
Dengan gerakan cepat, sihoon mengambil gelang yang ada ditangan guanlin kemudian berlari kencang menjauh dari lelaki itu.
Namun, karena kondisi halaman sekolah yang sedikit gelap membuat sihoon tak menyadari ada sebuah batu besar didepannya yang kemudian menubruk kakinya.
Sihoon pun tersungkur jatuh dengan lutut yang terbentur tanah."Aww"
Ia meringis kala melihat lututnya yang tergores cukup lebar dengan darah yang mengalir keluar.
"Kau baik-baik saja?"
Lelaki yang tadi sihoon hindari tiba-tiba menghampiri nya seraya berjongkok mensejajarkan diri nya dengan gadis itu.
"Kau terluka. Ck kenapa pula tiba-tiba kau lari tadi?"
Guanlin mengeluarkan sebuah sapu tangan dari saku celananya lalu dengan gerakan penuh kehati-hatian ia membungkus lutut sihoon agar darahnya berhenti mengalir.
Sihoon meringis menahan perih kala kain itu menempel pada lukanya.
Namun melihat wajah serius dari guanlin mampu mengalihkan rasa sakitnya."Sudah selesai. Apa kau bisa berdiri?"
Sihoon mulai mencoba membangkitkan tubuh nya. Namun karena luka dilututnya yang terlalu parah membuat tubuh sihoon limbung.
Dengan gerakan cepat guanlin menahan tubuh sihoon.
Mata mereka saling menatap dalam.
Cukup lama.
Tanpa sadar wajah guanlin terlihat mendekat pada wajah sihoon.
Semakin dekat.
Sihoonpun reflek menutup matanya.
Karena ia rasa nafas hangat guanlin sudah semakin terasa diwajahnya."Sepertinya kau tak bisa berjalan dengan keadaan seperti ini"
Ucap guanlin dengan nada rendah ditelinga sihoon yang membuat gadis itu merinding dibuatnya.
Sihoon membuka matanya seketika.
Bagaimana tidak?
Guanlin secara tiba-tiba mengangkat tubuhnya layaknya seorang Putri.
Sungguh. Sihoon merasa pipinya sudah sangat merah sekarang."A-apa yang kau lakukan?"
"Hari sudah malam. Kau tak bisa berjalan dengan keadaan luka seperti ini. Biar aku yang akan mengantarkan mu pulang"
Blush.
Astaga. Pipi sihoon sudah semakin merah.
"T-tapiㅡ"
"Jangan menolak"
Belum sempat sihoon meneruskan kalimatnya, dengan cepat guanlin memotong ucapan nya.
Akhirnya dengan keadaan terpaksa, sihoon pun menuruti perintah guanlin.
Dengan suasana hening yang mendominasi, kaki guanlin menyusuri halaman sekolah yang begitu luas itu dengan sihoon yang terdiam di gendongannya.
Sesekali guanlin menolehkan kepalanya pada sihoon yang sukses membuat gadis itu menjadi salah tingkah.
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED | Panwink [END]
FanfictionPark jihoon. Gadis bertubuh gempal yang sering dibully disekolahnya memutuskan merubah dirinya. Akankah orang-orang yang dulu pernah ada di masa lalunya akan mengenali wajahnya yang sekarang? Chapternya pendek-pendek ya. !Gs Main cast : Park jih...