Changed : 24

901 101 3
                                        













Sihoon membuka matanya pelan. Cahaya matahari yang menelusuk masuk dari celah tirai jendela begitu menganggu mata nya yang terlihat sembab itu.

Sihoon membangkitkan badannya dari tidurnya. Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dia menatap pantulan wajahnya di cermin kamar mandi.

Kacau.

Itu yang tercetak jelas di raut wajah nya.

Hidung yang masih memerah.

Mata sembab.

Dan lingkaran berwarna hitam dibawah matanya.

"Hufh~"

Sihoon menghembuskan nafasnya panjang kemudian mulai membasuh wajah nya menggunakan sabun.







Setelah sekitar 30 menitan lebih sihoon membersihkan diri dikamar mandi, ia keluar dengan seragam sekolah yang sudah menempel dibadannya.

Sihoon mendudukan dirinya didepan cermin untuk merapihkan rambut panjang nya. Ia melihat jam weker di atas nakas.

06:44

Begitu yang tertera di jam tersebut.
Biasanya jam segini ia sedang gugup-gugupnya karena takut terlambat.
Tapi entah kenapa sihoon merasa biasa saja.










"Selamat pagi sihoon"
Sapa daniel yang tengah menyiapkan sandwich pada sihoon yang baru menampakan dirinya.

Sihoon tak bergeming. Ia sama sekali tak berniat menjawab sapaan dari daniel, ia mendudukan dirinya disalah satu kursi meja makan.

"Makanlah. Maaf oppa hanya bisa membuatkan ini"

Daniel memberikan sepotong sandwich pada sihoon.

"Terimakasih"
Ucap sihoon singkat seraya menerima sandwich yang disodorkan daniel kemudian mulai memasukan makanan itu kedalam mulutnya.

Tak ada yang memulai pembicaran di antara mereka.
Biasanya jika daniel dan sihoon sarapan pagi seperti ini selalu saja sihoon akan cerewet menceritakan hal-hal yang menurut dia menarik.
Tetapi berbeda sekali dengan pagi hari ini. Sihoon yang memakan makanan dengan diam begitu juga daniel.

Setelah melewati sarapan dengan penuh keheningan, mereka mulai memasuki mobil hitam daniel untuk berangkat menuju sekolah.

Dan di dalam mobil pun suasana nya masih sama.
Daniel yang sibuk melajukan mobilnya dan sihoon yang diam memandangi jalanan dari kaca jendela mobil.

Daniel terlihat menghembuskan nafasnya. Ia sungguh merasa tak nyaman dengan suasana seperti ini. Sungguh.

"Sihoon. Oppa mohon kau jangan seperti ini" ucap daniel memecah keheningan.

Sihoon menolehkan kepalanya pada daniel sekilas namun tak lama ia kembali memandangi jalanan.

"Kau bisa menceritakan nya pada oppa dan oppa akan membantumu tapi tolong jangan kau diamkan oppa seperti ini. Ini sungguh tak nyaman"

Sihoon masih diam, ia terlihat menundukan kepalanya.

Tak lama kemudian mobil daniel berhenti lumayan jauh dari sekolah seperti biasanya ia akan memberhentikan mobilnya jauh dari sekolah karena untuk menghindari rasa curiga dari murid-murid disana.

"Kita sampai. Oppa aku pergi dulu. Terimakasih sudah mengantarku"

Sihoon sudah akan beranjak dari duduk nya tetapi dengan cepat daniel menahan tangannya.

"Sihoon, oppa mohon"

Daniel menatap kedua manik mata jernih sihoon dalam. Sihoon membalas tatapan daniel dan dapat dilihat jika matanya kini sudah berkaca-kaca.

"O-oppa aku pergi dulu. Kita akan terlambat"

Sihoon dengan kuat melepas genggaman tangan dari daniel.
Setelah berhasil ia dengan cepat membuka pintu mobil dan bergegas pergi seraya menutupi wajahnya.

Di dalam mobil, daniel kembali menghembuskan nafasnya kasar menatap kepergian sihoon.




















To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang