Flashback
Park jihoon.
Gadis itu sudah 1 jam lamanya terisak di samping ranjangnya yang tidak terlalu besar.
Lampu kamarnya padam. Hanya menyisakan lampu belajar nya yang mampu menghanyutkan gelap dimalam hari itu."Hiks hiks~"
Ia terus terisak.
Isakannya bahkan terdengar memilukan bagi setiap orang yang mendengarnya.Krrrring~
Terdengar suara dering telepon miliknya yang berbunyi nyaring di ruangan yang sunyi itu.
Jihoon mengangkat wajah kacaunya lalu mengambil ponselnya yang tergeletak asal dilantai.'NIEL OPPA'
Begitu nama yang tertera dilayar ponselnya. Ia pun dengan ragu menggeser ikon bergambar telepon hijau untuk mengangkat panggilan.
"H-halo oppa"
Ujarnya dengan suara lirihnya."Halo jihoon. Ada apa denganmu disana?"
Terdengar suara berat dari seorang lelaki diseberang telepon."Aku tidak apa-apa oppa. Sungguh"
Jihoon mencoba merubah nada bicaranya agar seolah-olah tidak terjadi apa-apa."Kau tak bisa membohongi oppamu seperti itu jihoon. Apa ini ulah mereka lagi?"
Sihoon yang masih mencoba untuk tak terisak akhirnya menyerah. Air mata kembali mengalir dari pelupuk matanya.
"B-bukan oppa"
Jihoon masih mengelak padahal suara isakan sudah jelas dari sela-sela kalimatnya."Oppa sungguh tidak tahan. Besok oppa akan ke korea untuk menjemput mu disana"
Jihoon yang mendengar ucapan tiba-tiba dari lelaki diseberang telepon sana seketika membulatkan matanya terkejut.
"O-oppa tidak usah melakukan itu. Aku sungguh tidak apa-apa disini"
"Tidak. Oppa akan tetap kesana besok pagi"
Tak lama kemudian sambungan telepon dimatikan sepihak oleh si lelaki.
Jihoon hanya memandang kosong layar ponselnya yang sudah berganti menjadi semula itu.
Tok tok
Jihoon yang masih dalam keadaan kacau balau itu melangkahkan kakinya menuju pintu masuk.
Ia membukanya dan menemukan seorang lelaki tinggi berbadan tegap tengah berdiri dihadapannya.
"O-oppa"
"Astaga jihoon. Bagaimana mungkin kau mengatakan ini baik-baik saja?"
Lelaki itu menatap khawatir jihoon yang kacau itu.
"Ayo masuk oppa"
Jihoon membuka pintu nya lebar mempersilahkan sepupunya itu untuk masuk.
Merekapun duduk berdampingan di kursi ruang tamu.
"Oppa kenapa kau kemari?"
Lelaki itu menghembuskan nafas nya dalam.
"Jihoon. Ayo ikut oppa ke Jepang"
Gadis bertubuh gempal itu membulatkan matanya seketika.
"I-itu tidak mungkin oppa. Aku masih ingin disini. Dirumah peninggalan appa dan eomma"
"Oppa tau. Tapi kau tak mungkin terus-menerus hidup begini jihoon. Kau tau maksud oppa kan? Ikut lah bersamaku ke jepang, dan kau bisa hidup tenang disana"
Lelaki berparas tampan itu menatap wajah jihoon berusaha meyakinkan nya."Hidup disana pun tak menjamin aku akan bahagia oppa" ucapnya dengan lemah.
"Kau akan bahagia jihoon. Oppa sudah merencanakan sesuatu hal untukmu"
Jihoon menoleh kan wajahnya pada sepupunya itu.
"Rencana?"
"Oppa tau ini bodoh. Tapi..
...Kau akan merubah penampilanmu disana dengan operasi plastik"
Lagi lagi jihoon dibuat terkejut oleh perkataan dari lelaki itu.
"Apa oppa sudah gila?! Itu tidak mungkin aku lakukan"
"Ayolah jihoon. Ini demi kebaikanmu juga"
"Aku tidak mau"
"Jihoon. Oppa sangat tidak rela jika kau hidup seperti ini. Jadi ku harap kau bisa memahaminya. Sekali lagi ini demi kebaikan mu. Pikirlah baik-baik"
Pandangan gadis itu mulai melunak.
"Tapi bagaimana dengan rumah ini o-oppa? Sekolahku? Dan orang-orang disekitarku?"
"Oppa sudah memikirkan ini matang-matang. Rumah orang tuamu bisa dijual dan uangnya kau sumbangkan ke rumah panti asuhan dengan begitu kau tak merasa bersalah dengan orang tua mu, untuk masalah sekolah mu oppa sudah mengaturnya, dan untuk orang-orang disekitarmu..
..Oppa mohon kau lupakan mereka"
"A-aku tidak bisa meninggalkan mereka"
Ujar jihoon dengan nada rendah."Kenapa? Apa ini karena lelaki yang sering kau ceritakan pada oppa?"
Jihoon menatap mata lelaki itu tanpa berniat menjawab pertanyaan dari nya.
"Jihoon.. "
Lelaki itu membingkai wajah berisi jihoon lalu menatap dalam mata gadis itu.
"Oppa janji setelah kau sudah berubah nanti, kau bisa kembali ke korea lagi"
"A-apa itu sungguhan?"
Senyum manispun mengembang dari bibir lelaki itu.
"Iya. Itu sunggahan. Oppa berjanji"
Flashback end
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED | Panwink [END]
Fiksi PenggemarPark jihoon. Gadis bertubuh gempal yang sering dibully disekolahnya memutuskan merubah dirinya. Akankah orang-orang yang dulu pernah ada di masa lalunya akan mengenali wajahnya yang sekarang? Chapternya pendek-pendek ya. !Gs Main cast : Park jih...