Changed : 10

1.2K 136 7
                                    






Sihoon pov



"Kau.. Mengingatkanku pada seseorang"

Dan entah mengapa duniaku terasa berhenti dalam sekejap ketika dia mengatakan itu.

'Bolehkah aku berharap dia masih mengingatku?'

'Dan bolehkan aku berharap juga bahwa seseorang yang dia maksud adalah diriku?'

"S-siapa seseorang itu? Apa boleh ku mengetahuinya?"
Tanya ku dengan sedikit ragu.

Kemudian dapat dilihat bahwa dia tersenyum hangat seraya menatap dalam mataku.
Akupun dengan cepat mengalihkan pandanganku pada tempat lain.

"Dia.. Seseorang yang begitu istimewa"

Aku kembali menatap mata guanlin.

"A-apa dia cantik?"

"Ya tentu.. Dia sangat cantik"

Seketika harapanku hilang begitu saja.

Dan dapat diketahui suatu hal.

Seseorang yang guanlin maksud itu bukanlah aku.

"Tetapi seperti ditelan bumi, dia menghilang begitu saja entah kemana"

Tetapi tunggu..

"B-benarkah? S-siapa nama gadis itu?"









"Diaㅡ"














Brak!



Suara pintu masuk dibuka dengan kasar oleh seseorang sukses memotong ucapan guanlin.

Dan diambang pintu, aku dapat melihat mereka.

Ya.. Mereka..


Bayangan masa lalu seketika muncul dan membuat rasa ketakutan dalam diriku.

"Guanlin aku sangat merindukanmu, sudah tiga hari ini kitaㅡ"

Gadis itu menghentikan kalimatnya kemudian beralih menatapku.

Lalu dengan perlahan dia menghampiri ranjangku.

"Sepertinya aku baru melihatmu"

Aku sedikit merundukan kepalaku untuk menghindari tatapan mengintimidasi darinya.

Kemudian ia terlihat mengangkat tangannya.

'Ah ya ampun'

'Apa dia akan menamparku?"


Tetapi..

Ternyata dugaanku salah.

Ia mengulurkan tangannya padaku.

Ini seperti mimpi. Sungguh.

"Eoh?"
Aku menatap gadis itu.

"Aku jeon somi. Panggil saja somi"

Ia terlihat tersenyum manis padaku.

Dan dengan ragu, aku membalas uluran tangannya.

"Oh astaga kau cantik sekali. Aku sejeong"

Gadis disampingnya memperkenalkan diri.

"Dan aku yoojung"

Gadis yang lebih pendek menyahuti.

Aku berusaha tersenyum manis menanggapi 'perkenalan' mereka.

"A-aku park sihoon. Kalian bisa memanggilku sihoon"

"Baiklah sihoon. Bolehkah kita berteman dengan mu?"

Tanya somi seraya mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang.

"Tentu saja"

"Kenapa kau cantik sekali sihoon. Lihat somi, dia bahkan lebih cantik darimu"

Ujar gadis bernama yoojung yang masih berdiri.

"Harusnya aku marah tapi kau benar dia memang sangat cantik"

"Kalian terlalu berlebihan"
Ujarku dengan sedikit malu-malu.

"Kenapa kalian kemari? Bukankah ini pelajaran sedang dimulai"

Guanlin yang sedari tadi hanya diam kini mulai membuka suaranya.

"Sedang tidak ada guru dan tadi ada yang mengatakan kau ada disini, makanya aku kemari"
Jelas somi.

Guanlin terlihat merotasikan bola matanya malas.

"Oh iya sihoon. kau pindah dari mana?"
Sejeong membuka suara.

"Aku pindah dari Jepang kesini"

Jawabku bohong.

"waw itu luar biasa. Kenapa kau memilih bersekolah di korea? Bukankah dijepang juga banyak sekolah yang Bagus?"

"Aku disini bersama sepupuku"

"Benarkah? Apa dia juga bersekolah disini? Lalu siapa namannya?"

"Tidak. Dia bersekolah ditempat lain. Dan namanya.. "

'Aku tidak mungkin mengatakan jujur pada mereka'




"Namanya bae jinyoung"

Jawabku bohong lagi.

Tentu saja, bae jinyoung bukanlah sepupuku melainkan teman kecilku dulu.






Sihoon pov end















To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang