Changed : 38

765 99 5
                                        










Setelah sihoon selesai menceritakan semuanya pada lelaki disamping nya itu tanpa ia sadari air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Apa kau menangis?"
Guanlin mencoba menyadarkan sihoon.

"A-ah t-tidak aku tak menangis"

Setelah sadar, sihoon menghapus air mata nya dengan cepat menggunakan baju nya.
Dan itu terlihat menggemaskan dimata guanlin.

Guanlin terkekeh pelan lalu menangkup wajah memerah sihoon kemudian ibu jarinya mengusap pipi sihoon mencoba menghapus bekas air mata di wajah gadis manis itu.

"Kau menggemaskan"
Gumam guanlin pelan.

"Apa?"
Sihoon menatap polos wajah guanlin dengan mata bulat lucu nya.

"Ah tidak. Sebaiknya kita pulang malam sudah semakin larut"

Guanlin akhirnya menarik tangan sihoon untuk pergi dari tempat cantik itu.
Di sepanjang jalan guanlin dan sihoon banyak sekali melihat orang-orang yang memandang mereka sedikit aneh. Lebih tepatnya pada sihoon. Bagaimana tidak? Ia hanya menggunakan piyama tidur saja dan hanya dibalut dengan jaket tipis lebih lagi ia hanya menggunakan sandal rumah nya.
Namun sihoon tak memperdulikan itu.
































"Apa ini apartemen baru mu?"
Tanya guanlin seraya membuka kaca helm nya setelah motornya berhenti disebuah gedung apartemen.

"Ya. Tepatnya di lantai 2 no. 11. Jika kau mau kau bisa berkunjung ke apartemen ku kapan-kapan"

Guanlin tersenyum manis.

"Baiklah. Jika ada waktu aku akan kemari. Sudah ya aku pulang"
Ucap guanlin seraya menyalakan mesin motornya.

"Terimakasih sudah mengantar ku pulang. Hati-hati"

Guanlin menganggukkan kepalanya sekilas kemudian motornya berlalu meninggalkan gedung apartemen itu.
Sihoon masih berdiri disana menatap punggung guanlin yang mulai menjauh.
Gadis itu terlihat menghembuskan nafas nya panjang kemudian ia melangkahkan kakinya masuk menuju apartemen miliknya.















Ting~



Lift yang sihoon naiki terbuka kemudian ia berjalan menuju ruangan apartemen nya.
Namun ketika ia baru beberapa langkah matanya menangkap seorang laki-laki yang sedikit tak asing baginya.

Sihoon menyipitkan matanya seraya masih berjalan menuju ruangan apartemen nya.

"Permisi"
Ucap sihoon pada lelaki yang tengah membelakangi tubuhnya dengan tas ransel di punggung nya.








"Noona"















To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang