Changed : 51 (End)

1.3K 110 28
                                    









Namun.

Ketika melihat dua orang di belakang meja nya, mata cantiknya sukses membulat sempurna.

"Jinwoo? Daniel oppa?"

Dua orang yang ditatap oleh sihoon itu hanya memamerkan senyum manis nya.

Seolah rasa malu-malu nya menghilang, sihoon pun menghampiri meja mereka.
"K-kenapa kalian bisa ada disini?"
Tanya sihoon masih dengan mata membulat lucunya.

Jinwoo dan kang Daniel hanya saling menatap dengan senyum lebar tanpa menanggapi pertanyaan dari sihoon.

"Kau cantik noona"
Ujar jinwoo setelah melihat penampilan sihoon.

Seketika pipi sihoon bersemu merah kala mendengar pujian dari adiknya itu.

"Y-ya jangan mengalihkan pembicaraan. Kenapa kalian bisa ada disini?" hanya sihoon masih dengan pertanyaan yang sama.

"Itu rahasia"
Ucap singkat Daniel.

"Yak janganㅡ"

"Ekhem cek"

Ucapan sihoon terpotong kala seseorang didepan panggung mengeluarkan suara dari mikrofon yang ada ditangannya.

Perhatian merekapun akhirnya teralihkan pada seseorang didepan sana.

"Baiklah. Selamat malam para tamu undangan yang saya hormati. Sebelum itu Saya sebagai perwakilan dari Tuan kami mengucapkan terimakasih kepada para tamu undangan yang dapat menghadiri acara istimewa ini"
Ucap seseorang dari panggung dengan senyuman manis yang terpatri di wajahnya.

"Kalian pasti telah mengetahui nya bukan bahwa acara ini begitu istimewa karena Ceo muda kita akan memperkenalkan calon istrinya"

Sihoon mengigit bibirnya gusar.

"Baiklah sekarang kita sambut Tuan muda kita silahkan naik keatas panggung"

Tepukan tangan dari para tamu undangan menggema diseluruh ruangan kala seseorang pria tinggi dengan jas hitam mewahnya melangkahkan kakinya naik menuju atas panggung.

Itu guanlin.

Sihoon masih menggigit bibirnya kemudian kembali menundukan kepalanya kebawah.

"Selamat malam"
Ujar pria didepan panggung itu.

Suara berat itu..

Suara yang begitu sihoon rindukan.


"Entah saya merasakan apa untuk malam ini, Namun Malam ini rasanya begitu mendebarkan bagi saya. Setelah bertahun-tahun saya hidup menyendiri akhirnya besok saya akan mempersunting wanita yang begitu berharga bagi saya. Dan malam ini saya akan memperkenalkan wanita itu disini. Ya. Dipanggung ini"
Ujar pria yang diatas panggung itu.


Tanpa sihoon sadari, pria itu sedari tadi menatap dirinya.

Sihoon tak mengetahui hal itu karena ia yang terus menunduk.






"Baiklah silahkan naik keatas panggung Wanita Ku"









Sadar atau tidak cairan sebening Kristal itu meluncur begitu saja di pelupuk mata sihoon.


'Aku sungguh tak sanggup, kau mengatakan wanita itu adalah wanita mu'










Sihoon terus menundukan kepalanya sampai kedua lengannya tiba-tiba di apit oleh dua orang wanita.

Sihoon yang terkejut mengangkat wajahnya dan melihat wonwoo dan minghao tengah menarik kedua lengannya paksa untuk naik keatas panggung.

"M-minghao W-wonwoo apa yang kau lakukan?"

Minghao dan wonwoo diam. Setelah sampai diatas panggung mereka meninggalkan sihoon yang masih terkejut di sana.

Sihoon melihat orang-orang dari atas panggung tengah menatapnya disertai dengan kekehan.

'Maksudnya apa ini?'
Sihoon bertanya pada dirinya sendiri
Gadis itu beralih menolehkan wajahnya pada pria disampingnya yang tengah menatap dirinya dengan intens disertai dengan senyum tipis nya.

"Selamat malam nyonya lai"

"M-maksud mu apa tuan?"
Ujar sihoon dengan nada gugup.

Bagaimana tidak?
Pria itu semakin mendekatkan badannya pada sihoon. Lebih-lebih ini disaksikan oleh banyak orang.

"Sihoon. Kita pernah berjanji bukan jika kita akan bertemu lagi?"
Tanya guanlin seraya menarik kedua tangan sihoon untuk digenggam nya.

"Iya"

"Dan hari ini kita telah menepati itu"

"L-lalu?"



Guanlin melepas genggaman tangannya dari sihoon kemudian beralih mengambil sebuah kotak beludru merah dari jasnya.



"Mau kah kau menikah denganku sihoon?"
Ujarnya seraya membuka kotak berukuran kecil itu.

Sihoon terkejut. Matanya membulat sempurna.


'Apa ini sebuah mimpi?'



"T-tapi kudengar calon istrimu adalah wanita yang sangat cantik"

"Wanita cantik itu kau sihoon"


"Dan wanita itu adalah orang yang sangat jenius?"



"Dan wanita jenius itu juga kau"


Sihoon menutup mulutnya menggunakan tangannya.




"Jadi mau kah kau menikah dengan ku besok sihoon?"









Sihoon menatap mata guanlin dengan pandangan berkaca-kaca.

Sungguh. Ia amat terharu.


















"Ya. Guanlin aku mau menikah denganmu"

Dengan cepat sihoon memeluk erat tubuh guanlin kemudian menumpahkan tangis rindu yang teramat dalam pada pria itu.













"Aku merindukanmu"
Bisiknya pelan tepat ditelinga pria itu.




















-TAMAT-



















Dan..










Akhirnya end dengan tidak elitnya 😭

Hayoo yang nuduh ini sad ending sp :'( aku ngga setega itu kok buat panwink karam ehe.

Eh btw masih ada epilogue nya ya :') ditunggu...



CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang