Sihoon mulai mengerjapkan matanya pelan.
Pusing.
Itu yang ia rasakan begitu dirinya mencoba membangkitkan badannya.
Sihoon menatap sudut ruangan disekelilingnya dan ia mengetahui suatu hal bahwa dirinya tengah berada di ruang kesehatan.
Kemudian matanya menangkap seseorang yang tengah duduk disamping ranjang yang ia tempati.
"Sihoon kau sudah sadar?"
"Daehwi.. "
"Astaga kau membuatku khawatir saja"
Ucap daehwi dengan nada khawatir.
"Bagaimana kau bisa tahu aku ada disini?"
Sihoon merubah posisi tidurnya menjadi setengah duduk dengan daehwi yang membantunya.
"Ada murid yang mengatakan kau pingsan dan aku langsung kesini. Oh ya ampun aku sampai hampir berdebat dengan guru menyebalkan itu karena ia tak mau mengizinkan ku"
Daehwi sedikit memajukan bibirnya tanda kesal.
Sihoon yang mendengar cerita dari teman ah maksudnya sahabat nya itu terkekeh kecil.
Kemudian ia mulai mengingat sesuatu hal."L-lalu siapa yang memindahkanku kemari?"
"Guanlin"
jawaban singkat dari daehwi sukses membuat desiran aneh dalam dirinya.
Entahlah sihoon tak mengerti apa
yang ia rasakan ini.Cklek
Suara pintu dibuka menyadarkan dua gadis didalam ruangan itu.
Lalu lelaki dengan sebuah kantong plastik ditangannya terlihat menghampiri mereka."Ini aku tadi membelikanmu makanan. Kau sepertinya belum sarapan"
Sihoon mencoba mengingatnya tadi pagi.
Benar.
Ia sama sekali tak makan apapun karena dirinya yang berangkat terlambat.
Guanlin -lelaki tersebut menyodorkan kantong plastik itu dihadapan sihoon.
Ia menatap cukup lama makanan yang terbungkus plastik putih itu.
"Kenapa kau hanya diam ya ampun"
Dengan cepat daehwi merebut kantong plastik itu dari tangan guanlin kemudian membukanya dan mendapati sebuah roti gandum dengan satu kotak susu pisang ukuran sedang.
"Nah apa perlu kusuapi?"
Tanya daehwi pada sihoon"Ah.. T-tidak tidak usah biar aku sendiri"
Ucap sihoon dengan nada sedikit gugup.Daehwi memberikan roti yang sebelumnya telah dibuka itu pada sihoon.
"Omong-omong terima kasih guanlin"
Guanlin menganggukan kepalanya dan tersenyum kecil menanggapi ucapan sihoon.
Sihoon pun mulai memakan satu suap roti kedalam mulutnya.
"Bagaimana kau bisa telat begini sihoon?"
Tanya daehwi seraya menyodorkan kotak susu pada sihoon.
"A-anu.. Engg"
Sihoon terlihat gugup dengan nada bicaranya.
"Tidak. Mereka tidak boleh tahu soal niel oppa"
"Engg t-tadi pagi jam alarm ku rusak jadi aku telat bangun y-yah begitu"
Ucap sihoon seraya menerima kotak susu yang disodorkan daehwi.
Tanpa menaruh curiga, daehwi hanya menganggukan kepalanya faham.
Teeet~
Bunyi bel masuk terdengar diseluruh koridor sekolah.
"Ck bel masuk. Itu artinya aku harus kembali ke kelas atau guru itu akan mengamuk nantinya"
Ucap daehwi dengan malas."Ya sudah kau kembalilah kekelas"
"Baiklah aku kembali ke kelas dulu. Guanlin aku titip sihoon padamu"
Guanlin hanya membalasnya dengan anggukan kecil nya.
Daehwi kemudian beranjak dari duduknya lalu berjalan pergi meninggalkan ruang kesehatan itu.
Dan kini tersisa hanya sihoon dan guanlin dengan keadaan heningnya.
"Apa kau merasa baikan?"
Ucap guanlin mencoba memecah keheningan."Y-ya tentu saja. Apa kau tak kembali ke kelas juga?"
"Tidak. Aku telah diizinkan untuk menemanimu disini"
Entahlah mendengar ucapan itu pipi sihoon terlihat mulai berubah warna menjadi sedikit kemerahan.
"Omong-omong terimakasih banyak guanlin. Kau telah membantuku banyak hari ini"
"Tentu. Santai saja"
Kemudian keadaan kembali hening.
Sihoon yang masih memakan rotinya.Dan guanlin yang tengah memperhatikan sihoon.
"Ke-kenapa kau memperhatikan ku seperti itu?"
Tanya sihoon yang mengetahui lelaki yang duduk disampingnya itu tengah memperhatikannya.
"Sihoon..
..Kau mengingatkanku pada seseorang"
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED | Panwink [END]
FanfictionPark jihoon. Gadis bertubuh gempal yang sering dibully disekolahnya memutuskan merubah dirinya. Akankah orang-orang yang dulu pernah ada di masa lalunya akan mengenali wajahnya yang sekarang? Chapternya pendek-pendek ya. !Gs Main cast : Park jih...