Changed : 06

1.4K 167 0
                                        







"Eungh~"

Suara lenguhan kecil terdengar dari seorang gadis yang masih bergumul dengan selimut tebalnya.

Ia mengucek matanya pelan membiasakan cahaya matahari yang menelusup masuk dari celah gorden jendela.

Kemudian ia membangkitkan badannya menjadi setengah duduk lalu tangannya terulur untuk meraih sebuah ponsel yang berada diatas nakas.



07:33



Matanya sukses membulat sempurna ketika melihat jam angka yang tertera di ponsel itu.

"ASTAGA!! AKU TELAT!"

Sihoon -gadis tersebut melempar ponsel miliknya keatas ranjang lalu segera berlari kearah kamar mandi.

Tak sampai 7 menit, ia sudah keluar dengan seragam sekolah yang menempel ditubuhnya.

"Ck! Kenapa aku bisa telat begini? Lalu Kenapa Daniel oppa tak kemari dan membangun kan ku sih?"

Ia masih sibuk berbicara sendiri.

Kemudian tangannya mengambil ponsel diatas ranjang berniat untuk menghubungi seseorang.
Tetapi begitu ia menyalakan layar ponselnya, ada sebuah pesan singkat yang tertera di sana.

Niel oppa

Sihoon hari ini ibu akan pergi ke Jepang menemui ayah, dan oppa yang mengantarkannya ke bandara. ini sungguh mendadak. jadi maaf, oppa hari ini akan absen dulu. Bisakan kau berangkat sendiri? Oh iya dan ingat! Kau Jangan sampai telat.

06:05

Sihoon mematung.

06:05?

Itu berarti Daniel mengirimkan pesan itu 1 setengah jam yang lalu.

Bodohnya sihoon tak mengetahui ada pesan itu saat bangun tidur tadi karena teramat gugup.

Ini kecerobohannya dan ia malah menyalahkan orang lain.
Sungguh ia merasa tak berguna.

Kemudian dengan rasa kegugupannya, ia segera menata rambutnya cepat lalu mengambil tas yang untungnya buku-buku sudah sihoon masukan kemarin.

Sihoon mengunci pintu apartemennya lalu berlari dengan sekuat tenaga ke arah halte bus.

Ia menunggu bus datang dengan gusar.

Jam telah menunjukan pukul 07:50.

Itu artinya 10 menit lagi sekolah sudah akan masuk.

Setelah bus datang, sihoon segera masuk dan mendudukan dirinya di kursi kosong.




Ketika bus yang ditumpanginya sampai disebuah halte dekat sekolahnya. Ia dengan cepat membayarnya lalu berlari menuju gerbang berharap satpam sekolah masih belum menutupnya.

Tetapi harapan tinggal harapan.

Gerbang telah tertutup rapat dengan satpam yang berdiri tegak disana.

"Permisi pak. Tolong buka kan gerbang nya. Aku mohon"

Ucap sihoon memohon seraya berdiri diluar gerbang yang tertutup.

"Tapi kau telat. Kau harus dihukum terlebih dahulu jika kau ingin masuk ke kelas"

"Ayolah pak. berilah aku kesempatan kali ini saja dan aku tak akan mengulanginya lagi"

Sihoon masih memohon.

"Aku tak bisa. Peraturan tetaplah peraturan"

"Ta-tapiㅡ"







"Pak tolong lah bukakan gerbangnya"





Suara bass dari seseorang sukses memotong perkataan sihoon.

Sihoon menolehkan kepalanya kearah orang tersebut.









"Guanlin.. "









To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang