Changed : 05

1.5K 178 0
                                    









Cklek.

Suara pintu apartemen dibuka menyadarkan seorang gadis cantik dari lamunannya padahal ia tengah menonton sebuah acara di televisi.

Kemudian seseorang lelaki tinggi yang tadi membukakan pintu kini mulai berjalan menuju gadis yang sedang duduk di sofa itu.

"O-oppa kenapa malam-malam begini kau kemari?"

"Memangnya tidak boleh?"

Lelaki bermata sipit itu mendudukan dirinya disamping sang gadis.

"Tentu saja boleh. M-maksudku-"

Ucapan gadis itu terhenti karena di rasa ada sebuah tangan yang mengusak rambutnya.

"Kkk.. Aku hanya bosan"

"Aku akan mengambilkan minuman dulu untukmu"

Gadis tersebut beranjak dari duduknya kemudian menuju dapur.

Tak beberapa lama. Ia kembali dari dapur dengan sebuah minuman coklat botol ditangannya.

"Ini minumlah"

Gadis itu meletakkan botol tersebut di meja depan nya sofa.

Kemudian ia kembali duduk.

"Terimakasih"
Ucap lelaki tersebut lalu mulai menenggak minuman itu kedalam kerongkongannya.

"Jihoon.. Oh atau sihoon?"

Plak.

"Yak oppa sudah ku katakan panggil aku sihoon"
Gadis tersebut mengerucutkan bibirnya.

Lelaki disamping nya hanya tertawa kecil melihat wajah memerah gadis itu.

"Iya iya baiklah sihoon"

Gadis yang dipanggil sihoon memalingkan wajahnya.

"Yak kenapa kau suka sekali merajuk? Oppa kan hanya bercanda"

Sihoon masih enggan menatap wajah Daniel -lelaki tersebut.

"Oppa ingin berbicara serius..

..Sihoon"

"Hey sihoon"

Daniel kemudian memalingkan wajah sihoon untuk menatap wajahnya.

"Sihoon sampai kapan kau akan menyembunyikan identitas mu pada semua orang?"

Tatapan sihoon mulai meneduh.

"Dan terutama..










Untuk guanlin"

Manik mata sihoon mulai berkaca-kaca.

"A-aku.. "

Sihoon tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena air matanya mulai mengalir deras.

"Maafkan oppa membuatmu menangis"

"Oppa hiks.. Aku sangat merindukannya hiks.. T-tapi.. "

Sihoon menenggelamkan wajahnya didada bidang daniel.

"Tidak apa-apa, oppa akan membantumu"

Air mata sihoon semakin deras sampai membasahi kemeja yang daniel pakai.

"Saat pagi kau melihatnya bukan?"

Sihoon menganggukkan kepalanya pelan.

"Y-ya oppa.. Hiks aku melihatnya"

Ingatan sihoon berputar mundur saat pagi.

Ketika dia melihat lelaki yang rindukannya.

Melihat wajahnya..

Menatap manik matanya..


Sungguh sihoon ingin menangis saat itu juga

karena..




Ia teramat bahagia dapat melihat kembali lelaki yang dicintai nya dulu.












To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang