CHANGED | Panwink [END]

Changed : 08

"Pak tolong lah bukakan gerbangnya"

Satpam yang semula berbicara dengan sihoon kini mengalihkan pandangannya pada guanlin.

"Kau juga. Kenapa kau bisa terlambat begini?"

Tanya satpam tersebut pada guanlin.

"Maaf aku kesiangan pak. Bolehkan aku ah maksudku kita masuk?"

Sihoon mulai menatap guanlin.

"Masuklah. Tetapi saya akan menemani kalian untuk ke guru kedisiplinan"

Satpam itu mulai membukakan gerbang

Merekapun hanya pasrah ketika dituntun untuk menuju ruang kedisiplinan.

Sepanjang langkah mereka berjalan, guanlin dan sihoon hanya menundukan kepalanya lebih tepatnya hanya sihoon lah yang melakukan itu sedangkan guanlin berjalan seperti biasanya dengan sesekali mencuri pandang pada sihoon yang tertunduk.

Langkah mereka akhirnya terhenti di sebuah ruangan bertuliskan "Ruang kedisiplinan" di atas pintu masuk nya.

"Masuklah jelaskan apa yang kalian perbuat. Bapak akan kembali kedepan"

Satpam tersebut kemudian berlalu dari hadapan guanlin dan sihoon.

Selepas kepergian satpam, mereka saling menatap dengan raut wajah gugup.

Guanlin yang sama sekali tidak suka dengan keadaan canggung pun akhirnya mulai meraih knop pintu yang tertutup itu berharap agar keadaan mulai kembali normal.

Cklek

"Permisi pak"
Ucap guanlin dari balik pintu yang sudah terbuka setengah.

"Masuk"

Ketika dirasa telah diizinkan, guanlinpun masuk keruangan itu tentunya dengan sihoon yang berjalan dibelakangnya.

"Kalian pasti telat bukan?"

Ucap Guru kedisplinan bername tag 'kim jonghyun' itu ketika melihat guanlin dan sihoon yang berada didepan mejanya.

Mereka hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Tidak biasanya kau telat seperti ini guanlin. dan kau.. "

Guru lelaki itu menatap sihoon yang masih menundukkan kepalanya.

"Sepertinya saya baru melihatmu. Apa kau anak baru disini?"

"I-iya pak. Saya park sihoon dan saya baru pindah kesini kemarin"

Guru itu terlihat menggelengkan kepalanya.

"Ck kau baru pindah kemarin dan sudah membuat poin. bukan itu terlihat aneh sihoon?"

Sihoon membungkukan badannya.

"Ma-maafkan aku pak"

"Ya sudah kalian ikut saya kelapangan. Saya akan memberikan hukuman untuk pelanggaran kalian yang satu ini"

Pak jonghyun berlalu dari ruangannya lalu dengan terpaksa guanlin dan sihoon mengikutinya dari belakang.

"Nah silahkan berdiri dan hormat didepan bendera. Jangan berhenti sampai saya menyuruh kalian untuk berhenti"

Guanlin mulai angkat bicara.

"T-tapi pakㅡ"

"Jangan membantah atau poin kalian akan saya tambah dua kali lipat"

"B-baiklah pak. Kita akan melakukanya"

"Saya akan kembali keruangan untuk mencatat poin kalian, jangan mencoba berhenti karena saya sudah memercayai beberapa orang disini"

Pak jonghyun kemudian berlalu dari hadapan guanlin dan sihoon yang masih terdiam di tengah lapangan dengan terik matahari yang begitu menyengat.

Merekapun dengan amat terpaksa mengangkat tangan sebatas alis untuk memberi hormat kepada bendera yang ada didepannya.

"menyebalkan. Tahu begini tadi aku memanjat pembatas dinding saja"
Guanlin berujar dengan kesalnya.

Sihoon tak merespon ucapan lelaki disampingnya.

Guanlin mencuri pandang pada sihoon yang masih diam.
Ia berniat mengajaknya untuk berbicara suatu hal.

"S-sihoon omong-omong kenapa kau bisa telat seperti ini?"
Guanlin mencoba memberi pertanyaan seadanya pada sihoon.

Sihoon terdiam mencoba mencerna pertanyaan guanlin.
Entah kenapa ia merasa kepalanya begitu pening.

"A-aku.. "
Sihoon berujar dengan nada lemah.

Guanlin yang merasa gadis disampingnya ada yang tidak beres mencoba mengalihkan pandangannya pada sihoon.

"Sihoon apa kau baik-baik saja?"
Ucap guanlin dengan sedikit khawatir.

"A-akuㅡ"

Sihoon tak bisa melanjutkan kalimatnya.

Kepalanya benar-benar pusing.

Matanya mulai memburam.

Dan berakhir ia tak sadarkan diri.

"Sihoon!"

To be continued