Changed : 33

831 116 14
                                    
















"Gelang ku.. "

Ujar gadis itu seraya membulatkan matanya sempurna.

Sihoon berusaha mengingat-ingat kejadian yang ia alami saat pulang sekolah tadi dan sihoon merasa jika benda miliknya yang hilang itu terjatuh di ruang dance.



Tapi tunggu..









"Gelangku jatuh..













..Dan disana ada guanlin.. "

Pandangan sihoon seketika menegang.

"Tidak. Dia tidak boleh mengetahui hal ini"

Ia menggelengkan kepalanya gusar beberapa kali.
Dengan cepat gadis manis itu membangkitkan tubuhnya dari kursi.

Tangannya meraih sebuah jaket tipis berwarna hitam karena ia yang menggunakan baju tidurnya kemudian berlari melenggang pergi dari apartemennya.

Sihoon memberhentikan salah satu taksi yang berlalu lalang di jalan Raya. setelahnya, ia masuk ke dalam dan duduk seraya mengatur deru nafasnya yang sedikit tidak teratur.

"Kemana nona?"
Tanya bapak pengemudi taksi dengan suara beratnya.

"Huh huh.. Ke SMA PRODUCE pak"
Ujar sihoon yang masih mengatur nafasnya.
Sungguh. Karena ia baru saja berlari dari apartemen nya yang berada di lantai tiga menggunakan tangga karena lift yang akan ia naiki tadi sudah penuh.

"Baik"
Ucap bapak supir kemudian mulai menyalakan mobil dan berlalu meninggalkan apartemen sihoon.

















Sihoon menghampiri gerbang sekolahnya yang terlihat sudah tertutup rapat.
Ia telah berfikiran jika gerbang itu sudah terkunci oleh penjaga keamanan sekolah. Namun ketika ia mencoba mendorong gerbang itu, tak disangka ternyata ia bisa membukanya.

Sihoon menolehkan kepalanya pada pos penjaga. Namun tak melihat ada seseorang yang tengah berjaga disana.

Ia pun dengan cepat memasuki sekolah yang menurutnya terlihat menyeramkan itu.

Bagaimana tidak? Jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 7 malam. Dan ia Sendirian disini membuat bulu kuduk sihoon merinding dibuatnya.

Sihoon melangkahkan kakinya menyusuri lorong-lorong koridor sekolah yang hanya beberapa lampu menyala dan tak jarang sihoon melihat lampu-lampu berkedip beberapa kali mengingatkan ia pada film horor yang pernah ia tonton di bioskop dulu.

Setelah sampai di depan ruang dance, ia mencoba mencari gelang miliknya yang ia rasa hilang ditempat ini.

"Aku tak jelas melihatnya"
Gumam sihoon pelan.

Ia masih berusaha mencari gelangnya di lantai.
Pandangan matanya terlihat buram karena lampu penerangan tak banyak membantu.










BRAK!






Meeeeoooowwww~







Suara tiba-tiba yang ia dengar sukses membuat sihoon bergidik ngeri.
Sungguh. Ia merasa seperti tengah bermain di film horor sekarang.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki dari ujung koridor.
Suara langkah kaki terdengar semakin jelas pertanda bahwa seseorang itu semakin dekat dengan tampat sihoon berdiri.

"S-siapa disana?"
Ujar sihoon dengan nada gemetar.
Ia tak jelas melihat seseorang itu, karena beberapa lampu koridor yang sudah redup bahkan telah mati.



Tap tap tap



Sihoon menutup mata nya takut.

Suara langkah kaki itu semakin dekat..








Semakin dekat..









Sampai kemudian..













"AKKKKKKHHHHH!!"

Sihoon berteriak dengan kencang karena seseorang itu menepuk pundak nya.

"Hei"

"PERGI KAU HANTU!!"

Ucap sihoon masih dengan menutup matanya.

"Hei aku bukan hantu. Buka matamu"

Dengan pelan dan masih dalam rasa ketakutan, sihoon mencoba membuka matanya menatap seseorang yang ia panggil hantu tadi.

































"G-guanlin?"

Sihoon membulatkan matanya menatap wajah lelaki didepannya itu.

"S-sedang apa kau disini?"

Guanlin terlihat tersenyum kecil melihat wajah sihoon yang terlihat tegang itu.

"Aku kesini untuk mengambil barangku yang tertinggal di ruangan ini"
Ujar guanlin seraya menunjuk ruang dance didepan nya.

"Dan kau?"

Sihoon seketika merasa kebingungan ingin menjawab apa untuk menanggapi pertanyaan dari lelaki itu.



"A-aku inginㅡ"





















"Kau ingin mencari ini?"

Ucap guanlin seraya menunjukan sebuah gelang ditangan nya.

Sihoon membulatkan matanya seketika menatap gelang yang dipegang guanlin.

"I-itu gelang m-milikku"
Ujar sihoon dengan suara bergetar.























"Setelah sekian lama, akhirnya aku menemukan mu...






















Jihoon"














To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang