Friend Zone [Completed✓]

Delapan

- Happy Reading ❤️-

Pagi hari nya anak- anak SMA NUSA BANGSA sudah berkumpul untuk berolahraga berlari disekitar hutan, Reina dan ketiga sahabatnya juga Farel dan ketiga sahabatnya berlari bersama karena sejak kejadian kemarin Farel tidak mau jauh dengan Reina.

Buktinya sekarang sedang berlari saja, Farel setia disebelah Reina. Bahkan saat Reina berhenti sejenak. Farel juga ikut berhenti.

Kaki Reina sudah sembuh dan tidak sakit lagi. Makanya ia ikut berlari. Lagipula ia tak ingin diam terus di tenda. Masa ikut kemah cuma diem doang. Ah gak asik. Itu pikirnya.

"Yaampun Farel. Lo ngapa sih? Kaya gak mau jauh banget sama si Reina." Ujar Anita disela-sela mereka semua sedang berlari.

"Au sih Rel! Si Reina gak bakal kabur kali! Posesif banget dah dasar couo jaman sekarang." Ucap Tio.

"Bodo! Gue emang gak mau jauh dari Reina." Ucap Farel terdengar cuek.

"Tau sih! Lo mah sirik terus deh. Biarin aja sih si Farel sama si Reina makin deket biar cepet jadian." Ledek Alya sambil menyenggol tangan Reina.

"Apa sih Ya! Gue sama si Reina cuma sahabatan dan gak mungkin buat jadian." Ucap Farel.

"Mungkin aja sih orang lo berdua deket."

"Cuma sahabat astaghfirullah."

"Eh udah lo berdua ngapa jadi debat gitu."

"Tapi gue harap lo berdua cepet jadian ya. Cocok tau lo berdua."

"Tunggu aja." Balas Farel membuat Reina menatap ke arahnya.

Reina sudah berpikir

Apakah ucapan Farel menandakan bahwa ia juga mempunyai perasaan yang sama seperti apa yang ia rasakan selama ini?

Ah

Rasanya tidak mungkin. Farel sudah bilang bahwa ia mencintai Dara bukan Reina.

Tidak mungkin Farel mencintai dua perempuan sekaligus. Dia bukan cewek brengsek.

"Cieeeeeeeeeee. Uhuy lo seriusan Rel? Asekkk gue tunggu kabar baiknya." Semua sahabatnya terlihat senang mendengar ucapan Farel barusan. Yap, mereka memang sangat setuju jika Farel dan Reina sampai berpacaran. Karena keduanya memang terlihat sangat cocok.

"Yaelah gue bercanda kali,gue kan udah bilang gue sama Reina itu cuma sahabat bahkan gue udah anggap dia adik gue yang harus gue jaga terus. Soal jadian? Itu hal yang gak mungkin terjadi."

Reina hanya menatap miris ke sembarang arah, perkataan Fatel barusan, sangat membuat hatinya sakit.

"Apa lo gak merasa? Selama ini perhatian yang lo kasih buat si Reina gak bikin dia baper?"

"Au sih Rel! Kasian sahabat gue! Dibaperin iya, dikasih kepastian enggak!"

"Iya bener kasian sahabat gue dibaperin mulu sama lo." Ucap Stevi.

Reina menatap Stevi dengan tatapan tajam, karena memang Reina belum cerita pada ketiga sahabatnya soal perasaanya pada Farel, Tapi walau begitu ketiganya sudah tau bahwa Reina mencinta Farel.