Enam Belas

14.4K 613 109
                                    


Lupakan jika memang terus menyakiti


Happy Reading ❤️

Dimalam hari yang sunyi ini, Reina menduduki kursi belajarnya dan
memilih membaca novel untuk mengubah suasana hatinya yang sedang buruk ini. Yap, ia masih sangat kesal,

Karena kejadian tadi siang dimana ia dia marahi oleh bundanya dan diledeki oleh kedua lelaki yang menjelma sebagai abang dan orang yang ia cinta, *eh, sahabat maksudnya wkwk.


"Dorrrrrrrrrr." Rey menepuk kedua pundak Reina.

Reina merasa sangat terkejut, bagaimana tidak? Ia sedang asik dan fokus membaca novel tiba-tiba dikagetkan seperti ini,"Apa sih bang! Ngagetin aja!"

"Abis nya lo diem -diem bae, ngopi yuk." Mendengar celetuk abangnya yang konyol, Reina melototkan kedua matanya malas.

"Eh gak usah melotot, santai santai santuy, punya ade gini banget dah." Ucap Rey dan Reina memilih kembali membaca novelnya.

1 detik

2 detik

"Ayo turun ke bawah, bunda sama papah udah nungguin lo buat makan malem sekalian papah mau ngomong sama lo."

"Gak mau! Pasti abang udah ngadu ke papah soal tadi siang. Sekarang papah pasti mau marahin Reina."

"Buruan turun kata bunda kalo lo gak turun, bunda gak bakal ngasih uang jajan buat lo selama 1 bulan." Ujar Rey yang langsung berjalan menuju pintu.

"Buruan. Gue kasian kalo sampe kagak dikasih uang jajan, yang ada badan lo pasti makin kecil, kagak tega gue." Ucap Rey yang langsung berlari.

"Abang!! Bodo amat, lo bukan abang gue!" Omel Reina.

Ia menghentakkan kakinya,"Aaaa masa bunda tega sih sama Reina, yodah yodah mending gue turun aja dah daripada kagak dikasih uang jajan."


Reina dengan malasnya turun melewati anak tangga kamarnya, ia berjalan sembari meremas pinggiran baju piyama pink yang ia kenakan.

"Duduk Rein." Ucap Harry dan Reina dengan patuh ia duduk.

"Reina, tadi bunda bilang katanya kamu pulang sekolah jalan kaki?" Tanya Harry yang terdengar sedikit keras sehingga membuat Reina menunduk.

"Kamu kan bisa telfon papah, papah ada supir pribadi dikantor, kamu tau itu kan?!" Ucap Harry yang lebih mengeraskan suaranya.

"Jawab papah?"

"Reina?"

"Rein?"

Reina semakin menunduk dan meremas piyamanya. Ia kembali teringat kejadian waktu ia diculik dulu.

Brak

Papah Reina membanting sendok yang ia pegang.

"Reina! Papah lagi bicara sama kamu! liat papah jangan nunduk gitu! Tau sopan santun kan kamu?"

Friend Zone [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang