Empat Puluh Tujuh

12.6K 494 243
                                    


Happy Reading 🤗

Setelah lukanya diobati oleh Reina, Farel sampai sekarang sudah hampir sore, ia masih tertidur dan masih mengunakan seragam sekolah.

Tak lama kemudian Rey baru saja pulang kuliah.

"Assalamualaikum." Rey duduk disamping Reina.

"Waalaikumsalam." Balas Reina sambil menyalakan televisi.

"Bikinin abang minum Rein, haus gue."

"Oke." Reina langsung mengambilkan minum untuk Rey, tak lama kemudian ia sudah membuat minum dan diberikan pada Rey.

"Si Farel kenapa? Pipinya lebam gitu, bibirnya merah juga, dia pake gincu?"

"Si abang, dikira si Farel banci apa! Dia abis berantem sama orang, makanya babak belur kaya gini."

"Wih keren."

"Apanya yang keren coba."

"Keren sampe bonyok gitu."

"Jeh, dasar!"

"Eh tapi dia berantem karena apa?"

"Jadi tadi tuh Reina gak sengaja nabrak cowok di minimarket, terus cowok itu marah-marah sama Reina, Farel dateng balik marah terus berantem deh, so jagoan emang si Farel!"

"Wajar aja si Farel marah."

"Ck emang dasar cowok semuanya so jagoan kalo udah babak belur aja kalian juga yang rasain. Bang Rey juga dulu sering berantem waktu SMA, bunda sampai marah-marah karena muka abang babak belur kaya gini."

"Yee, itu kan dulu. Sekarang engga, gue udah tobat."

"Bagus deh, eh ngomong-ngomong udah beberapa bulan bunda sama papah pergi, Reina kangen kumpul bareng mereka, kangen masakan bunda, kangen candaan garing dari papah, Reina kangen kebersamaan kita berempat."

"Sama Rein, gue juga kangen banget.  Sekarang kita cuma bisa doain mereka disini."

"Iya bang."

"Gue bangga deh sama lo Rein, semenjak bunda sama papah pergi lo berubah lebih dewasa."

"Ya memang Reina harus dewasa, Reina udah gede 17 tahun."

"Iya deh iya lo udah gede, kita berdua harus lebih dewasa buat jalanin masa depan."

"Iya bang. Ohiya makasih ya abang udah jadi abang terbaik buat Reina."

"Sama-sama, lo udah jadi tanggung jawab gue sekarang."

"Reina sayang abang."

"Abang lebih sayang Reina."

Tiba-tiba bi Ana datang sambil membawa seloyang kue bolu yang ditaburi keju.

Bi Ana langsung duduk sebelah Rey dan Reina.

"Non, Aden, liat nih kue bolu buatan bibi baru mateng. Ayo cobain." Ucap Bi Ana dengan girang dan ia memotong bolu dalam loyang itu dan diberikan pada Rey dan Reina.

Rey dan Reina langsung memakannya.

"Wah enak banget bi."

"Iya bi enak banget."

"Wah alhamdulillah atuh kalo enak, bibi teh rencananya mau nyoba jualan kue bolu ke tetangga."

"Iya bi jual aja. Kue nya enak Reina yakin pasti banyak yang beli. Ohiya bi bikin bolu stroberi juga dong."

"Iya non, nanti bikin."

"Nanti Rey juga bantu tawarin deh sama temen kampus, siapa tau banyak yang beli."

Friend Zone [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang