Tujuh

16.6K 783 123
                                    


Kamu itu kaya bintang
Dekat dan bisa aku nikmati keindahannya
Tapi tidak bisa aku genggam apalagi aku milik.

Happy Reading❤️


Reina POV

Malam harinya gue dan semua teman- teman yang ikut sama acara kemah ini berkumpul untuk mengikuti acara api unggun dan guru -guru menyuruh membuat kelompok untuk mencari kayu bakar dan gue sekelompok sama Alya, Anita, dan Stevi.

Sekarang, kita berempat lagi ada di tengah hutan buat nyari kayu bakar.

"Duh Rein, gelap banget serem banget anjir." Ujar Anita sambil mendekatkan tubuhnya dengan gue.

"Iya makanya cepetan kita cari lagi."

"Kayunya pada kecil- kecil, mana cukup buat bikin api unggun. Gimana dong?"

"Yaudah biar cepet dapet banyak kayunya, gimana kalo kita mencar aja? Reina sama Stevi, Anita sama Alya." Usul gue karena jujur gue juga takut. Karena takut makanya gue ngusulin buat mencar supaya cepat dapet kayu banyak.

Kita pun memencar, gue dan Stevi mencari ke bagian sebelah kanan arah hutan itu.

"Rein kayu disini kecil-kecil."

"Iya Stev, gimana mau cepet dapet banyak coba."

Tak lama kemudian....

"Aduh Rein gue kebelet pengen pipis." Ucap Stevi dengan wajah memelas.

"Yaudah sana Stevi pipis dulu aja. Biar Reina disini supaya cepet dapet banyak kayunya. Jangan lama-lama tapi, Reina takut soalnya."

"Yaudah bentar ya." Sahut Stevi yang langsung berlari menjauhi Reina.

Gue terpaksa cari kayu bakar sendirian. Sebenernya gue takut. Apalagi sekarang gelap banget anjir tapi untungnya gue bawa senter yang bisa nerangin jalan.

Brakkk.......

Gue lagi nyenterin ke arah kayu yang ada. Tapi tiba-tiba senter yang gue pegang jatoh karena gue juga lagi megang kayu.

"Aduh nih senter segala jatoh lagi, semoga gak mati." Gue mengambil senter itu tepat dipinggir kaki gue. Pas gue nyalain ternyata senternya mati. Karena memang, senter itu jatoh terbentur batu.

Duh gimana dong?

Gue takut gelap.

Mana sendirian lagi.

"Aelah nih senter segala mati, gimana ini Reina takut." Dengan so berani gue jalan aja ke arah hutan sebelah kanan. Seinget gue tempat kemah gue disebelah situ. Eh tapi kok.......

Disini gak ada apa-apa.

Kemana tenda gue?

Apa pindah?

Ah yakali

Oke fix ini gue kesasar.

Gue kembali jalan ke depan. Walaupun gue takut ya gue harus berusaha dong supaya nemuin tempat kemah gue. Yakali gue diem terus disini? Kan gue takut ada binatang buas.

Friend Zone [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang