Cobaan itu memang banyak
Yang dikit itu cobain
Gak percaya?
Cobain aja😂😉😉😉
Happy Reading ❤️
Keesokan harinyaPukul 06.30 Farel dan Reina sudah berada di depan rumah, mereka berdua baru saja akan berangkat sekolah.
Tidak ada obrolan, keduanya saling bungkam. Sejak kejadian kemarin Farel hanya diam saja itu yang membuat Reina mengira bahwa Farel marah karena kejadian kemarin waktu ia tak sengaja menciumnya.
Reina memberanikan diri untuk bertanya pada Farel soal kejadian kemaren walaupun ia sendiri masih malu.
"Farel marah ya sama Reina? Maaf, kemaren Reina gak sengaja nyium Farel abisnya suruh siapa Farel sejajarin tubuh Farel sama Reina jadi waktu Reina balik badan jadinya-"
"Siapa yang marah sih Rein." Ucapnya sambil menyalakan mesin motor.
"Jadi Farel gak marah?"
"Engga, lagian gue seneng kok first kiss gue sama lo." Celetuk Farel.
"Hah? Maksud Farel seneng?"
"Haa enggak, udah yuk berangkat gue takut telat kaya kemaren."
Farel yang terlihat gugup, ia memakaikan helm dikepala Reina.
"Jawab dulu maksud Farel seneng itu kenapa?"
Farel memukul kepala Reina yang sudah memakai helm.
"Jangan bawel, ayo naik." Sewaktu Reina sudah menaiki motor, Farel menarik tangan Reina untuk berpegangan di pinggangnya.
"Pegangan."
Selama diperjalanan Reina tak henti-hentinya tersenyum entah mengapa ia sangat senang pagi ini.
Mungkin karena sikap Farel yang makin perhatian dan Reina rasa, rasa sayangnya pada Farel semakin menjadi. Rasanya ia ingin memberitahu perasaannya. Namun sayang, ia tak berani untuk itu.
Tak terasa mereka sudah sampai disekolah, Farel langsung saja memarkirkan motornya diparkiran sekolah.
"Rein, kayanya pas pelajaran matematika bu Fatma gak masuk deh. Soalnya dia whatsApp gue ngasih soal dibuku paket." Ucap Farel pada Reina yang sedang berjalan di koridor sekolah yang mulai ramai dengan siswa yang berdatangan.
"Dasar anak kesayangannya sampai di whatsApp gitu. Jangan-jangan Farel sama bu Fatma sering whatsApp-an ya?"
"Ngaco lo! Dikira gue si Tio apa! WhatsApp-an sama guru."
Reina terkekeh, "Hmm tapi bagus juga deh bu Fatma gak ada, males Reina kalo bu Fatma ngajar pasti marah-marah terus, abisnya galak banget dia tuh. Sekalian aja deh gak usah balik lagi jadi guru di sekolah ini, itu lebih baik." Gerutu Reina dengan wajah kesal.
Farel yang mendengar itu, ia terkekeh "Gak boleh gitu Rein, segalak-galaknya bu Fatma dia guru kita juga, yang harus dihormati dan dihargai."
"Hm! Farel enak jarang kena marah sama bu Fatma dan selalu dibanggakan sama bu Fatma. Lah Reina, udah bosen denger omelannya."
Pantes aja bu Fatma sering ngomel, lo aja bawel. Gumam Farel dalam hati.
"DORRRR."
Tio tiba-tiba datang mengangetkan Farel dan Reina, namun yang dikagetkan tidak menampilkan ekspresi apapun , Farel dan Reina hanya diam dan menaikan sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone [Completed✓]
RomanceMenceritakan tentang Farel dan Reina yang sudah sahabatan sejak mereka kecil, apakah diantara mereka ada yang menyimpan rasa yang lebih dari kata FRIEND ZONE? Dan apakah mereka bisa bersama? atau sebaliknya? Penasaran? Ikuti kisah mereka 👉 Ini tent...