Tiga Puluh Sembilan

12.7K 518 169
                                    

Untuk apa diciptakan mata, jika
menilai seseorang dengan telinga.

-Farel Prasetyo Anggara

(Farel bijak ternyata😂)
Foto yang dimulmed itu Reina ya

Happy Reading❤️🤳

Beberapa minggu kemudian

Hari senin yang cerah dipagi ini justru membuat suntuk seisi kelas XI-IPA 2 karena hari ini adalah hari pertama mereka mengikuti ujian kenaikan kelas.

Tapi tidak untuk Reina, ia sangat bersemangat mengikuti ulangan karena jika ulangan pasti pulang lebih cepat, itu pikirnya.

Kelas mereka dibagi menjadi dua kelas karena masing-masing duduk sendiri sehingga membuat sebagian murid dikelas XI-IPA-2 terpisah, termasuk Tio dia protes dan tidak setuju karena hanya dia diantara semua sahabatnya yang berbeda ruangan.

Syukurin lo Tio gak bisa nyontek kan HAHA!!! (Author)

Jahat lo Thor!(Tio)

Oke abaikan!

Tio memangil Bu Ruri untuk masuk ke ruangannya, "Bu Ruri pindahin saya kekelas sebelah ya? Masa saya aja yang beda ruangan diantara sahabat saya. Ini gak adil Bu." Protes Tio dan Bu Ruri menggelengkan kepalanya.

"Apa-apaan kamu! Memang pindahin kamu ke kelas sebelah semudah pindahin kaki ke muka! Ini udah diatur sama kepala sekolah." Ketus Bu Ruri yang sudah kesal dengan Tio yang sejak tadi protes bahkan Tio sempat WhatsApp Bu Ruri meminta agar dia dipindahkan ruangannya.

Gue baru denger kaki bisa dipindahin ke muka.Batin Tio

Tio berdesis kesal, "Bu,Ayolah Ibu kan cantik, baik, masih muda lagi. Pindahin saya ke kelas sebelah ya nanti saya beliin martabak deh buat ibu."

"Kamu kira dengan martabak ibu bakal pindahin kamu? ENGGAK YA! Lagian ibu tau kamu pengen seruangan sama sahabat kamu itu biar gampang nyontek kan!"

"Itu Ibu tau." Celetuk Tio tidak sengaja dan dia langsung menutup mulutnya.

Bu Ruri menjewer Tio, "Jangan berharap ibu akan pindahin ruangan kamu! Udah duduk sana! Lagian banyak temen sekelas kamu juga disini!" Ucap Bu Ruri karena merasa kesal dengan muridnya ini, Bu Ruri keluar begitu saja.

Tio bergerutu ketika Bu Ruri sudah keluar, "Bodo amat bu! Saya gak bakal godain ibu lagi! Dan gak akan WhatsApp ibu lagi kalo malem!"

Teman-teman yang berada diruangan itu tertawa mendengar  Tio yang bergerutu di depan.

"Ngapa lagi lo pada ketawa? Gak ada yang lucu!" Ketus Tio.

"Jeh si Tio pms marah-marah mulu!" Ucap Hendra teman sekelas Tio, Tio kembali ke tempat duduknya, "Kenapa gue doang coba yang nyangkut di ruangan ini! Gue jadi gak bisa nanya si Farel sama Reina kan, Sial! Nilai gue pasti anjlok nih sekarang!"

Kring kring kring

Bel masuk berbunyi menandakan bahwa ulangan akan segera dimulai.

Beberapa jam kemudian

Kring...........

Bel istirahat berbunyi setalah para murid selesai mengerjakan ulangan.

Dikantin.

Farel, Reina, Tio, Alya, dan yang lainnya sedang menikmati jajanan yang mereka beli sambil mengobrol.

"Nasib gue gini banget ya, kalian semua seruangan lah gue sorangan (sendiri)" Ucap Tio.

Friend Zone [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang