Lima Puluh - End

32.4K 769 512
                                    

*Part ini panjang banget, jadi maaf ya kalo ngebosenin hehe
*Baca part akhir ini sambil dengerin lagu yang dimulmed ya. Menurut aku lagu itu cocok sama cerita ini


"Katakan"
By : Jazz🎶

________________

Sekiranya tidak ada niatan untuk memberi kepastian, jangan terus-terusan membuat baper. Karena friend zone tak seasik bermain time zone

_____________

Happy Reading❤️


Flashback on:!

Tadi, saat acara di lapangan masih berlangsung Farel malah berlama-lama di toilet. Karena saat ini Farel merasakan sakit di perutnya. mungkin penyebabnya karena kemarin ia memakan banyak sekali rujak yang Reina buat, ditambah tadi pagi ia tak sempat sarapan karena buru-buru menjemput maminya dirumah.

Farel terus saja bergerutu sewaktu sudah keluar dari toilet, ia menyalahkan rujak buatan Reina yang habis dimakan oleh dirinya sendiri. Padahal rujak itu tidak salah apa-apa loh

Sakit di perutnya sudah tidak sesakit tadi. Farel memutuskan untuk kembali ke lapangan, ia tampak terlihat santai ketika berjalan di sepanjang koridor namun, langkah kakinya terhenti ketika ada seseorang yang menarik tangannya.

"Ck apaan sih nar-"
"Lo?" Ucap Farel dengan tatapan terkejut melihat siapa orang yang baru saja menarik tangannya.

"Boleh ikut gue sebentar?" Ucap orang itu yang masih memegangi tangan Farel.

"Gak, gue gak mau."

"Gue mohon kak, ikut gue sebentar ada yang mau gue omongin sama lo. Tapi gak disini."

Farel dengan sangat terpaksa ikut dengan orang itu dan membiarkan orang itu menarik tangannya ke taman belakang sekolah.

Setiba ditaman, mereka berdua duduk di kursi taman yang sudah tertera disana. Namun jarak duduk antara mereka berdua sangat berjauhan.

"Cepet! Apa yang mau lo omongin sama gue? Gue gak mau lama-lama sama orang yang gak punya hati kaya lo!"

"Gue mau minta maaf sama lo kak, gu-"

"Maaf?" Farel tertawa kecil, "Baru sekarang lo minta maaf setelah kesalahan yang lo lakuin satu tahun yang lalu?"

Orang itu memegangi tangan Farel, namun dengan kasar Farel menepisnya.

"Gue tau gue salah. Setelah gue lakuin hal sejahat itu gue sadar kalo almarhum kak Diva, meninggal bukan karena Rey, gue salah paham. Gue nyesel udah lakuin semua ini." Ucapnya sambil menangis.

"Gak usah nangis! Apa yang udah lo lakuin sama sahabat gue itu udah keterlaluan! Lo kurung dia, lo pukul dia, dan lo hampir aja bunuh dia! Padahal sahabat gue gak salah apapun sama lo!"

"Kak-"

"Dan setelah itu, lo bikin gue jatuh cinta padahal lo sama sekali gak cinta sama gue, lo malah mainin gue, lo jadiin gue buat bahan balas dendam sama bang Rey, apa itu gak keterlaluan? Gue mau lo pergi dari kehidupan gue sama Reina karena seka-"

"Arggghhh" Orang itu meringis sambil memegangi kepala dan tak lama kemudian darah segar keluar dari hidungnya.

"Lo kenapa? Itu hidung lo-"

Friend Zone [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang