BAB XI

561 54 1
                                    

SEORANG gadis mendecak sebal dengan sesekali melirik jam tangannya. Di depan gerbang rumahnya dengan terik panas matahari yang menemaninya. Gadis itu menunggu jemputan paginya.

Drrrttt...drrrttt...

📩 Trian is mine♡ : aku gak bisa jemput.

Sebuah pesan berhasil membuat Laras naik darah. 06.45 artinya 15 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Bagaimana ini?

***

"Ayo! Yang bersih yaa. Bapak tidak pernah memandang murid cewek maupun cowok. Yang namanya hukuman tetap harus adil. Benar kan, Arayan?" Pak Bani menatap Arayan. Sedangkan, lelaki itu hanya menganggukkan kepala dengan senyum terpaksanya.

Laras. Akibat telat berangkat sekolah. Kini ia di hukum membersihkan pagar samping sekolah. Jangan salah. Ada yang berbeda dari hukuman Pak Bani.

Pak Bani memberikan sebuah sendok kepada Laras. Laras pun menerimanya. Ada sedikit rasa percaya diri. Mungkin Pak Bani menghukumnya untuk makan, makanan pedas mungkin.

'Itu sih easy.. makanan pedas kesukaan Laras.' Batin gadis itu.

"Ngapain kamu senyam-senyum?"

"Nggak kok, Pak." Laras menggelengkan kepalanya.

Tiba di samping sekolah. Tepatnya di depan pagar berlumut. Laras menatap Pak Bani yang juga menatapnya.

"Ayo! Bersihkan lumut di pagar itu menggunakan sendok!"

'What the...?' Laras tak bisa membayangkan ekspresinya saat ini.

Kesal. Jelasss

Tidak masuk akal.

Begitulah, keadaan Laras kini. Ia masih tetap di tempatnya. Jongkok. Sembari membersihkan lumut-lumut yang telah lama menempel di pagar samping sekolah itu.

"Arayan, mau ngapain?" Tanya Laras tatkala dirinya menyadari sosok Arayan yang jongkok di sampingnya.

"..." Tak ada jawaban. Arayan langsung membantu Laras.

"Arayan, nggak usah..nanti Arayan kena hukuman Pak Bani. Apalagi Arayan kan-"

"Bisa diam?" Arayan menatap tajam Laras, sedangkan gadis itu mengkerut.

"Gue cuman nggak tega lihat lo. Gue yakin..lo telat bukan karena kesalahan lo. Apa Trian nggak jemput lo?"

"..." Laras hanya mengangguk. Tanda 'Iya'.

"Hhh...tadi pagi gue lihat dia sama cewek. Anak baru kayaknya. Soalnya, gue nggak pernah lihat dia."

Jangan tanyakan perasaan seseorang yang telah menunggu. Namun, orang yang di tunggu tak kunjung datang. Yang lebih parahnya..orang tersebut bersama orang lain.

***

LarasTrian [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang