TRIAN menatap layar ponselnya. Ingin sekali rasanya ia mengajak Laras untuk ber-malam mingguan. Ya.. seperti malam-malam biasanya.
Tapi, rasanya sungguh berbeda kali ini. Serasa hampa. Tanpa melakukan suatu hal yang sia-sia, Trian sudah berpikir bahwa Laras akan menolaknya. Tentu saja.
Hingga detik ini.. Trian belum menyatakan perasaan yang sebenarnya. Ia masih menimang, bagaimana ke depannya? Dengan alasan yang masih sama takut kehilangan di suatu hari nanti yang kini malah menjadi boomerang/senjata makan tuan. Laras jadi menjauhinya.
Trian menghela nafas.
Matanya membelalak tatkala ada sebuah pesan masuk.
📩 Ketua Tatib super tertib : Gue mau nembak Laras malam ini. Gue harap lo nggak nyesel.
Arayan. Lelaki itu sudah tahu yang sebenarnya. Ia bukan lelaki bodoh yang tak mampu untuk mendeteksi suatu keadaan dan perasaan.
Bagaimana tatapan Trian pada Laras? Kemudian, tingkah laku Trian pada Laras. Sungguh itu sangat umum dilakukan oleh kedua orang yang saling menyimpan rasa.
"Kalau suka ya bilang. Kalau cinta ya kejar." Sindir Arayan seusai menyeruput kopinya.
"Hhh..sok tahu lo. Ngapain lo di sini?"
"Berburu ceweklah."
Trian tak sengaja bertemu dengan Arayan di sebuah Cafe R yang cukup ramai akhirnya, memutuskan untuk semeja dengan Arayan dan seorang temannya.
"Siapa dia?" Tanya lelaki di samping Arayan yang nampak sibuk dengan sebuah laptop.
"Cowok banci yang gak berani bilang cinta." Jawab Arayan yang diakhiri dengan kekehan kecil.
Jangan tanyakan bagaimana ekspresi Trian saat ini. Menahan amarah? Tentu saja. Bagaimana bisa sebuah penghinaan terucap begitu lancar saat berada di depan orangnya?
"Brengs*k lo! Sok tahu." Trian pun mulai menikmati cappuchino-nya.
"Cabut gih! Apel ke Laras."
"Tanpa lo suruh, itu ritual gue."
"Oke.. santai-santai." Arayan mengangkat kedua tangannya bak ditodong senjata tajam.
Arayan dan temannya pun menertawakan Trian.
"Kalau Cafe ini nggak rame.. gue gak sudi duduk semeja sama lo!" Sarkas Trian.
Rival ya tetap rival.
"Pintu keluar di sebelah kiri. Terimakasih atas kunjungannya." Arayan menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.
'Shit!' Arayan mengumpat dalam hatinya.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/180625256-288-k119976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LarasTrian [Completed]
Novela JuvenilCerita ringan, insya'allah seringan kapas. Ehe Mengisahkan dua insan yang merajut persahabatan sejak lama. 10 Tahun. Terlalu mainstream, kalau jatuh cinta sama sahabat sendiri. Relakah mereka mengganti label 'sahabat' dengan 'pacar'? Ini loh! Kalima...