BAB XII

580 55 1
                                    

MALAM ini, Trian begitu merindukan Laras. Entahlah, seharian tadi seolah takdir tak mengizinkannya untuk bertemu dengan gadis itu. Apa mungkin Laras marah padanya karena pagi tadi tidak menjemputnya?

"Trian. Mulai hari ini, Naomi akan menjadi teman kamu. Sama seperti Laras."

"..." Tak ada jawaban dari Trian. Trian masih fokus mengunyah roti selai kacangnya. Naomi? Entahlah siapa dia? Dan apa hubungannya dengan Trian. Sungguh, ia tak perduli.

"Mama minta tolong. Nanti kamu jemput Naomi di Rumah Tante Sesa ya?" Mama Trian menatap anaknya penuh harap.

"Naomi baru pindah ke sini. Jadi, dia belum hafal jalanan-"

"Iya, Ma." Hanya itu yang keluar dari mulut Trian. Trian, lelaki itu tak mampu untuk menolak permintaan Mamanya.

"Setidaknya, antar-jemput Naomi. Sampai..dia hafal jalanan. Bisa?" Trian hanya menganggukkan kepala.

Ia bangkit dari duduknya. Nafsu makannya hilang. Setelah kemarin ia tidak makan, karena berfikir Laras dan Arayan sama-sama memiliki rasa.

📤 Laras is mine♡ : Laras?

Trian masih tetap memandang room chatnya dengan Laras. Biasanya, Laras akan langsung membalas pesan Trian. Namun, sekarang? Mengapa tak kunjung ada balasan.

20 menit sudah berlalu. Trian mematikan ponselnya dan mulai bergulat dengan kapuk yang telah berhasil merayunya.

***

"Jangan lupa jemput Naomi ya!" Pesan Mama Trian sebelum lelaki itu menghilang di balik pintu depan rumahnya.

"Aku kira kamu nggak jemput aku." Celetuk Naomi sembari mengenakan helm yang disodorkan kepadanya.

"..." Tak ada jawaban. Naomi dan Trian pun berangkat.

"Laras!!" Teriak Trian tatkala, matanya menangkap sosok gadis yang mengganggu fikirannya.

Gadis itu menoleh dan mendapati sosok yang ia cintai baru saja melepas helm dengan seorang gadis manis nan cantik di sampingnya.

"Laras. Kenapa kemarin nggak balas pesanku?" Tanya Trian to the point.

"Kemarin, Laras ketiduran." Laras tersenyum seperti biasa. Namun, Trian merasa Laras berbeda.

"Kamu marah sama-"

"Trian? Dia siapa?" Sosok Naomi tiba-tiba berada di samping Trian.

"Aku Laras. Teman Trian." Laras mengulurkan tangannya yang juga disambut senyum tulus Naomi.

"Naomi."

"Bukan Teman. Sahabat lebih tepatnya." Trian melempar senyum pada Laras. Sedangkan, Laras? Berusaha tetap tersenyum di keadaan yang miris ini.

Sahabat.

Teman.

Persetan.

Yang jelas..Laras Cinta Trian.

***

LarasTrian [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang