SORAK para pendukung dari kedua SMA begitu semangat hingga membuat para pemain futsal tidak merasa lelah untuk berjuang. Geraldi dan kawan-kawannya seakan bermandikan keringat. Namun, mereka tetap terlihat tampan.
Teriakan fanatik salah satu penggemar membuat Laras memicingkan matanya.
"Trian!!"
"Go! Trian Go! Trian Go!.."
"Trian, sumpah!! Kalau dia keringetan gue tambah naksir. Gantengnya makin plus-plus deh." Imbuhnya, tak menyadari tatapan membunuh gadis lain disekitarnya.
"Biasa aja kali." Laras bergumam.
'Trian, Laras selalu do'ain Trian. Semoga menang! Semangat, Trian.' Batin Laras membuncah tatkala tatapan matanya beradu dengan Trian walaupun satu detik.
Bruk..
Seketika suara penonton berubah menjadi pekikan dan tak sedikit yang mengumpat.
"Hehh!! Sportif, dong." Teriak salah satu diantara supporter.
Arayan terjatuh karena salah seorang lawan menyenggolnya dengan kasar. Sungguh, perilaku kurang terpuji.
"Sorry." Ucap lelaki yang tadi menyenggolnya dengan kasar. Ia mengulurkan tangannya pada Arayan yang langsung disambut oleh tangan Arayan.
Disana, di siku Arayan terdapat cairan berwarna merah yang mengalir.
"Arayan-" Belum sempat Geraldi melanjutkan kata-katanya, Arayan memberikan isyarat untuk melanjutkan pertandingannya. Sedangkan, Trian hanya berdecak kesal dan berkacak pinggang.
Trian kesal melihat para team pemain lawan yang tidak sportif itu.
***
Semua anggota team futsal SMA Galaksi berada di UKS. Setelah tadi menyelesaikan pertandingan tersengitnya. Perbedaan poin yang tipis itu berhasil menohok para pemain dan suporter. Selisih 1 poin, SMA Galaksi harus menerima kekalahannya.
"Gue minta maaf. Permainan futsal gue udah beda sama yang dulu. Hhhh." Celetuk Arayan yang diakhiri dengan kekehan. Arayan membuka suaranya, mengusir ketegangan yang terjadi.
"Bukan salah, lo-"
"Obatin tuh, luka lo!" Trian memotong ucapan Geraldi dan melempar kasa yang ia ambil tadi.
Belum sempat Arayan mengobati luka pada sikunya. Tiba-tiba sosok gadis muncul dari balik pintu ruang UKS. Gadis itu nampak terkejut karena ia salah mengira. Ya, Laras mengira di ruang UKS itu hanya terdapat Arayan seorang. Namun, kenyataannya..
"..." Tanpa berucap Laras segera membalikkan badannya meninggalkan ruangan itu.
"Tunggu." Seru Geraldi menahan Laras.
"Lo mau nemuin Arayan. Gak usah sungkan. Gue sama temen-temen mau cabut." Imbuhnya.
"Kuy! Gaes.." Geraldi memberi isyarat pada teman-teman lainnya, termasuk Trian.
"Gue disini dulu." Ucapan Trian menghentikan langkah Geraldi dkk.
"..." Geraldi menaikkan sebelah alisnya. Apakah Trian terluka?
Masa bodo.
Tanpa memperbanyak kata, Geraldi dkk meninggalkan ruang UKS yang menyisakan tiga orang itu. Ruangan yang lumayan besar itu menjadi sesak.
De javu.
Laras pun menghampiri Arayan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LarasTrian [Completed]
Teen FictionCerita ringan, insya'allah seringan kapas. Ehe Mengisahkan dua insan yang merajut persahabatan sejak lama. 10 Tahun. Terlalu mainstream, kalau jatuh cinta sama sahabat sendiri. Relakah mereka mengganti label 'sahabat' dengan 'pacar'? Ini loh! Kalima...