BAB XLIII

537 39 0
                                    

HANYA hening dan hembusan angin serta napas keduanya yang saling beradu. Belum ada pembicaraan setelah kejadian penolakan yang dilontarkan oleh Laras saat Trian menepikan motornya di Taman Kota.

Alhasil, Trian mengalah dan menuruti Laras yang lebih memilih untuk ke Alfamart. Di depan mini market itu mereka berdua duduk di kursi yang disediakan.

Susu dan cemilan kecil memenuhi meja besi kecil di depan mereka. Laras pun sangat asyik mengunyah sedari tadi. Hingga tak sadar bahwa Trian sedari tadi memperhatikannya.

"Kamu lapar, Ras?" Mendengar itu, Laras pun menghentikan acara nyemilnya dan menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah.. habiskan! Pelan-pelan.." Trian mengulas senyumnya.

Ingin rasanya lelaki itu menghentikan waktu sekarang juga. Hingga Laras tak akan pergi jauh darinya. Beda kota itu, berarti jauh karena memang pada dasarnya butuh berpuluh-puluh kilometer untuk menjangkaunya serta waktu berjam-jam.

"Ras.." Laras mendongak, menatap lelaki yang wajahnya lesu itu.

"Kamu mau ngomong apa? Ngomong aja disini." Kode Laras.

Bukan percaya diri atau apa. Trian sepertinya ingin membicarakan suatu hal penting padanya.

"Nanti malam.. apa kamu mau pergi sama aku?"

"Maaf-"

"Jangan tolak aku lagi, Ras. Mungkin setelah ini.. kita akan jauh."

"Kamu disana dan aku disini." Lanjut Trian setelah menarik napas.

"..." Laras hanya menatap Trian tak mengerti apa yang lelaki itu katakan.

"Mau ya? Sekali ini aja.." Trian memamerkan telunjuk kanannya berusaha memohon agar Laras menurutinya kali ini.

Laras belum memberikan jawaban. Hingga kini cemilannya habis. Hanya satu kotak susu kecil yang tersisa dan itupun juga tandas.

Setelah dirasa habis, Laras pun membuang seluruh kemasan yang kosong itu ke tong sampah. Mengabaikan Trian yang mematung di tempat duduknya.

"Ayo pulang." Laras berkacak pinggang menghalangi sinar matahari yang menemani Trian.

Trian yang terkesiap pun tanpa sadar melontarkan kata yang membuat Laras membeku.

"Aku sayang kamu, Ras."

1 menit.

"Aku tunggu motor.." Laras membalikkan badannya dan berjalan menuju motor Trian.

***

LarasTrian [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang