DRAMA Korea malam ini menjadi teman bagi Laras. Ya.. mengingat Trian yang sedang ia jauhi. Tidak mungkin mengajaknya untuk keluar. Malam minggu ini Laras berharap agar tidak kelabu.
📩 Arayan : Ras, gue kesana 15 menit lagi. Gue harap lo udah siap.
📩 Arayan : Kita jalan.
2 pesan itulah yang bertengger di ponsel Laras tatkala ia meraih benda pipih itu.
Bukan sebuah ajakan. Melainkan perintah. Seperti biasa, Arayan memang seperti itu. Padahal ini di luar Tatib. Tapi kenyataannya ia tetap bossy.
Laras pun tak menyia-nyiakan ajakan Arayan. Walau ia tidak suka dengan cara Arayan yang mengajaknya secara mendadak. Ia mematikan laptopnya yang masih memutar K-drama itu. Kemudian, bangkit dari kasurnya dan bersiap.
***
Taman Lampion.
Tempat terindah yang malam ini mencuci mata Laras. Berhias lampion berwarna kuning di sepanjang jalan taman, benar-benar berhasil membuat Laras mendecak kagum. Bagaimana bisa seorang Arayan mengajaknya ke tempat seperti ini?
Mereka seperti pasangan kekasih. Seperti.
Laras sedikit terkejut tatkala Arayan menggenggam tangan kanannya. Pandangan keduanya pun bersitatap.
"Kenapa?" Arayan menyembunyikan senyumnya. Sebenarnya ia hanya akan menggoda Laras.
"..." Dengan cepat Laras menggelengkan kepalanya dan mengalihkan pandangannya dari Arayan yang tampak tampan malam ini.
Tampan.
What!!?
Bagaimana tidak? Malam ini penampilan Arayan dinilai oleh Laras berbeda jauh 180° dari biasanya. Jika biasanya Arayan tampil selalu mengenakan kaos biasa. Maka tidak dengan malam ini.
Lelaki itu memang masih memakai kaos namun dipadukan dengan kemeja yang seluruh kancingnya tidak dikancingkan. Kaos putih polos dan kemeja hitam itu benar-benar pas di tubuh Arayan. Serta celana hitam berbahan jeans. Nampak cool dan tampan bagi seorang Laras.
Dengan masih bergandeng tangan yang menyusuri jalan taman sambil melihat-lihat. Tiba-tiba, mata Laras berbinar saat menatap beberapa lampion yang sengaja digantungkan di sebuah pohon. Lampion itu berbentuk love dengan sebuah kursi taman dibawahnya.
"Mau foto?"
"..." Laras mengangguk antusias.
Arayan pun sangat bahagia saat melihat gadis yang ia cintai bahagia. Lelaki itu menyuruh Laras untuk duduk di sportphoto yang gadis itu inginkan.
Beberapa foto berhasil diambil oleh Arayan. Ia tersenyum melihat senyum Laras yang sangat manis itu. Serasa membuatnya berolahraga jantung malam ini.
"Arayan! Sini!! Ayo foto bareng Laras." Laras pun melambaikan tangannya agar Arayan menghampirinya.
Setelah mereka berdua duduk di kursi taman itu. Laras pun mulai mengambil beberapa foto selfie bersama Arayan. Beberapa pose yang membuat Laras sedikit heran.
Arayan ini tipe orang yang menurutnya garang dan tegas. Namun, yang Laras lihat di foto-foto yang tadi ia ambil sungguh membuatnya.. merubah segala penilaiannya pada Arayan.
"Kenapa, Ras?" Arayan heran saat Laras memandangi layar ponselnya dengan tersenyum geli.
"Ekspresi Arayan lucu. Ternyata Arayan juga bisa narsis." Terdengar tawa kecil yang keluar dari bibir Laras.
"Selain bisa narsis. Gue juga bisa.."
"Bisa apa, Arayan?" Laras menoleh.
Menatap Arayan yang menggantungkan perkataannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LarasTrian [Completed]
Teen FictionCerita ringan, insya'allah seringan kapas. Ehe Mengisahkan dua insan yang merajut persahabatan sejak lama. 10 Tahun. Terlalu mainstream, kalau jatuh cinta sama sahabat sendiri. Relakah mereka mengganti label 'sahabat' dengan 'pacar'? Ini loh! Kalima...