18.) Kembali

7K 416 40
                                    

Pepohonan yang menjulang tinggi, gunung-gunung serta rimba yang begitu memanjakan mata. Dalam sekejap, mulut berucap MasyaAllah, sungguh indah ciptaan-Nya.

"Apa kamu suka?" Dekapan hangat terasa menjalar hingga menuju hatinya.

"Aku suka, Mas. Sudah lama kita tidak ke sini."

Kecupan pada pipi kirinya membuat wajah putih mulus yang tertutup niqab memerah karena menahan malu.

"Aku akan semakin sering mengajakmu ke sini," jawabnya.

Akbar dan Shazia. Pasangan itu tengah menikmati keindahan pegunungan Himalaya.

"Terimakasih karena telah mengajakku ke sini, Mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih karena telah mengajakku ke sini, Mas."

Jantung Akbar berdebar keras. Sudah lama ia tak sedekat ini dengan Shazia. Ia merasa waktunya selama ini justru hanya sia-sia.

Dua hari yang lalu, tepat di mana Shazia memutuskan untuk menjalankan sunah yang begitu istimewa.

Akbar membelikannya sebuah tiket untuk berkeliling kesepuluh negara. Mereka akan menjelajahi Jepang, Korea Selatan, India, Arab Saudi, Turki, Singapura, Inggris, Belanda, Qatar, dan Thailand.

Sebenarnya, bukan ini hadiah sebenarnya. Hadiah sebenarnya adalah kebersamaan mereka setelah sekian lama hilang. Candaan dan tawa mereka yang telah lama tak lagi singgah.

Beribu syukur telah Akbar langitkan. Setidaknya ini bisa menjadi titik tolak untuk menyatukan kerenggangan hubungannya dengan Shazia. Walau dengan ini, ia akan menyakiti pihak lain.

Tak ada manusia yang akan bisa mencintai dua hati. Jika ia tetap memaksa, maka duka yang akan didapat oleh salah satunya.

Katakan saja Akbar egois. Ia mengorbankan perasaan Fania untuk kebahagiaan Shazia. Tapi sungguh, cintanya hanya Shazia. Dan semakin Akbar berusaha keras untuk dapat mencintai Fania, maka semakin rasa benci itu datang padanya.

Melihat Shazia tersiksa karena ulahnya membuat pertahanannya perlahan mulai roboh. Menjadi saksi bisa dari hancurnya hati Shazia membuat dirinya merasa menjadi peran antagonis dari perjalanan ini.

"Berpoligami memang bukanlah sesuatu yang mudah. Bukankah segala sesuatu yang telah kita perbuat  tak akan lepas dari pengawasan Allah? Sehingga kelak di hari akhir Allah akan meminta tanggung jawab untuk semua itu."

"Tidak takutkah kau pada hukum Allah? Disaat kau tak mampu berbuat adil pada kedua istrimu, maka dosalah yang akan kau dapatkan."

Banyak orang yang memilih berpoligami karena nafsu semata. Merasa mendapatkan angin surga selepas menikahi istri keduanya. Tak hanya menodai sucinya pernikahan tapi juga menodai kesucian sebuah pernikahan.

Ajari Aku Memohon - TERBIT DI DREAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang