Obat Rindu

7K 329 3
                                    

Cukup bahagiakan aku dengan menekan sebuah bintang kecil di pojok kiri bagian bawah, karena bagitu itu adalah penghargaan yang luar biasa.

Selamat membaca. ^_^

***

Kwetiaw goreng adalah makanan kesukaan seorang Bilal Danish Shidqi, hampir setiap akhir pekan makanan itu selalu tersaji di atas meja makan.

"Dek, jangan makan makanan yang terlalu pedas. Nanti sakit perut lagi." Hasan Maulana Shidqi -kakak laki-laki- memperingati adiknya yang hendak mengambil kembali sambal buatan Ibu mereka.

Lelaki yang biasa dipanggil Danish itu hanya terkekeh pelan. Padahal sambal itu lezat, tetapi mengapa tidak diperbolehkan?

Shazia hanya mengulum senyuman. Putra dan putrinya terlalu cepat bertumbuh besar. Rasanya baru kemarin Hasan dan Hasna dirinya lahirkan dengan penuh perjuangan dan derai air mata, rasanya baru kemarin juga ia melahirkan Bilal putra bungsunya.

Tetapi lihat, kini si bungsu sudah duduk di kelas satu Madrasah Tsanawiyah dan kedua kakaknya tengah mengenyam pendidikan Madrasah Aliyah sekaligus pesantren yang mengharuskan mereka pulang setahun sekali.

"Sayang, aku harus berangkat sekarang." Shazia tersadar dari lamunannya.

Ditatapnya wajah Akbar yang memang tak lagi muda, namun masih terlihat tampan sampai kapan pun juga.

Akhirnya, Akbar harus pergi bekerja dan meninggalkan keluarga kecilnya yang memang jarang sekali berkumpul karena si kembar yang akan pulang hanya pada akhir semester genap saja.

"Abati, nanti kami main ke sana, ya. Sudah lama tidak pergi ke restoran pusat," ujar Hasan.

Akbar yang tengah di ambang pintu mengangguk dan tersenyum kecil. Kemudian meninggalkan pekarangan rumahan dengan mobil hitam kesayangannya.

•••

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hai hai hai....

Adakah yang merindukan romansa keluarga kecil ini? Jika iya, maka aku memberikan ini sebagai obat untuk kalian. 😂

Oh iya, untuk kalian yang belum membaca SEQUEL Ajari Aku Memohon, bisa langsung klik akunku dan tekan cerita berujul AKAD TANPA IKRAR dan ASHALINA.

Cukup sekian, ya. Aku tunggu kedatangan kalian.

Hatur nuhun. :)

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ajari Aku Memohon - TERBIT DI DREAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang