Extra Part (3) - END

12.5K 540 40
                                    

Cukup bahagiakan aku dengan menekan sebuah bintang kecil di pojok kiri bagian bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup bahagiakan aku dengan menekan sebuah bintang kecil di pojok kiri bagian bawah. Karena untukku itu adalah bentuk perhargaan yang sangat luar biasa.

Selamat membaca. ^_^

***

Shazia tersenyum manis saat tangan kecil itu berhasil menggapainya dengan susah payah, kaki kecilnya yang masih berusaha berdiri tegak menandakan bahwa putra kecilnya sangat ingin berjuang.

Bilal Danish Shidqi, seorang bayi laki-laki yang kembali lahir dari rahim Shazia lima belas bulan lalu.

"Dedek pintar," teriak Hasan.

Mendengar suara saudaranya, Bilal seakan mengerti maksud ucapan Hasan.

"Anak-anak Abati semuanya hebat," ujar Akbar sembari merengkuh tubuh ketiga anak dan juga istrinya.

Si kecil Bilal tertawa nyaring, memperlihatkan empat gigi kecil miliknya yang baru saja tumbuh.

Shazia juga ikut tersenyum, tak terasa waktu terlalu lama meninggalkannya.

Hidup bersama Akbar bertahun-tahun lamanya. Mengecap berbagai rasa dalam urusan berumah tangga. Menyelami samudera yang luas, menaklukkan kejamnya ombak, hingga akhirnya mereka tiba di samudera dengan segala keindahannya.

"Mas, sejak kapan di sini?" tanya Shazia sembari membawa pungguh tangan Akbar untuk dikecupnya.

"Baru saja," jawab Akbar.

Hasan dan Hasna kini tengah memandang penuh binar pada kedua orang tuanya. Mereka tidak mengerti, hanya saja ikut berbahagia saat melihat semua itu.

"Besok, jadwal kita ke toko buku. Aku rasa, kita harus membelikan buku-buku baru untuk Hasan dan Hasna," jelas Akbar.

Shazia yang tengah memainkan tangan Bilal menoleh. Benar juga perkataan suaminya, sudah lama ia dan Akbar tak membelikan buku bacaan untuk si kembar.

Bukan sebuah hal yang tabu ketika Shazia dan Akbar telah mengajarkan keduanya membaca sejak usia dua tahun, ditambah dengan kebiasaan keduanya yang sering membaca, membuat si kembar ikut tertarik dengan buku bacaan.

***

"Kakak dan Abang mau beli buku bacaan apa?" tanya Shazia saat mereka sudah menemukan rak khusus buku bacaan anak-anak.

Si kembar tampak berpikir keras, rak buku terlihat tinggi dengan buku-buku berwarna-warni di dalamnya. Semua itu begitu menarik perhatian keduanya.

Ajari Aku Memohon - TERBIT DI DREAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang