*terbongkar*

2K 122 7
                                    


***

"Nayra?"

Merasa namanya terpanggil, nayra membalikkan tubuhnya untuk melihat ke asal suara.

"Kakak!" seru claudia.

"Vivia?" nayra terkejut dengan kehadiran vivia yang benar-benar mendadak.

Ia terpaku diam disamping fikri,cowok itu pun ikut terdiam.

Via berjalan mendekat ke arah nayra.

Nayra menundukkan kepalanya, ia sangat merasa bersalah,ia yakin via akan sangat marah besar terhadap semua kebohonganya.

"Vi!...aku...aku..." ujar nayra degan terbata.

Apa yang harus dilakukannya?

Tampak jelas via marah terhadap nayra, wajah gadis itu sudah memerah kesal.

"Maksud lo apa sih bohongin gue nay?" tanya via dengan suara yang meninggi.

Tangan nayra terulur ke arah via,tapi ditepisnya tangan nayra.

Nayra mulai bingung.

"Vi,sebaiknya lo omongin baik-baik sama nayra,bukan nya lo langsung labrak nayra dengan pertanyaan lo itu!" cegah fikri aga menghentikan pertengkaran mereka,tapi nyatanya itu tak berhasil sama sekali.

Dan kini tatapan vivia beralih ke fikri,via menatap cowok itu tajam"lo enggak usah ikut campur!"tegas via.

Nayra masih tertunduk dengan isakan-isakan kecil.

"Kenapa nay?" tanya via lagi.

Tak ada jawaban dari nayra sama sekali.

Bahkan anak-anak smp yang tadi berkumpul kini sudah pergi berhamburan, karena merasa keadaan mulai mencekam.

"Gue kecewa sama lo nay!..GUE KECEWA...LO ANGGAP GUE APA NAY?..GUE SAHABAT LO,DAN LO NYEMBUNYIIN INI DARI GUE?" bentak via degan emosi yang tak tertahan.

Tubuh nayra mulai bergetar.

"GUE BENCI SAMA LO NAY.. GUE BENCI!" sentaknya kemudian berlalu meninggalkan nayra dan fikri.

"VI...." teriak nayra.

Tak ada jawaban dari via,nayra hanya bisa menatap kepergian gadis itu.

Tubuh nayra meluruh,ia duduk dia atas tanah dengan tangis yang mulai pecah.

"Maaf vi..hiks..hiks..maaf..hiks" lirih dari.

Tangis nya begitu memilukan.

Fikri tak kuasa melihat tangis nayra,cowok itu berjongkok mencoba menenangkan nayra semampunya.

"Jangan nangis nay,gue enggak kuat kalau liat lo nangis kayak gini!" bujuk fikri agar nayra berhenti menangis.

"Gue...salah..fik..hiks..hiks..." nayra masih memegangi dadanya.

Ia merasa lukanya semakin mendalam.

Sahabat satu-satu nya yang ia miliki setelah keluarganya yang menjauh.

Tak ada lagi yang membuatnya bahagia selain via.

Sahabat terbaik yang dimiliki nayra selama hidupnya.

Menghilang satu persatu dari orang yang disayanginya.
Seperti inikah kejam nya dunia?

Memilukan hati setiap insan.

Menorehkan luka dari sebuah kesakitan.

Menghancurkan hati yang berperasa.

Fikri tak bisa berbuat apa-apa,ingin memeluk, ia masih ingat batasan,apalagi nayra yang tak suka akan sentuhan dari laki-laki.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang