Kehidupan tak akan selamanya indah.
Tak akan selamanya tenang.
Setiap manusia memiliki ujiannya masing-masing.
Ujian dari berbasi cobaan,dari orang tua,anak,sahabat,masalalunya,pekerjaan,dan banyak lagi.
Selama kita ikhlas menjalaninya,semuanya akan terasa sangat mudah,cukup percaya pada allah, ada kebahagiaan yang sedang menunggu.
Akan ada pelangi setelah hujan.
****
Hari bahagia yang ditunggu-tunggu telah datang,kehidupan baru akan segera dimulai.
Kehidupan yang akan merubah semua luka menjadi kebahagiaan.
Dari tangis kini akan berubah menjadi tawa.
Ini yang akan terjadi pada seorang Nayra.
3 hari berlalu,seorang pemuda yang melamar Nayra waktu itu, akan menepati janjinya malam ini.
Nayra dan Fikri.
Gadis itu kini sedang duduk di tepi ranjang bersama umi aminah,menatap sebuah laptop yang menunjukkan video akad pernikahan di sebuah mesjid.
Ya,malam ini fikri akan merubah status seorang Nayra.
Fikri,tuan karim,penghulu,dan beberapa orang saksi sedang berada di satu mesjid yang tak jauh dari kediaman tuan karim sendiri,malam ini,malam paling mendebarkan untuk Nayra dan Fikri.
Nayra sudah merasakan kebahagiaan,bahkan sebelum mendengar lantunan ijab qobul dari fikri.
Gadis itu masih belum percaya apa yang akan terjadi saat ini,menikah dengan orang yang sangat membuatnya begitu berharga.
Nayra termenung dengan laptop di depannya,seseorang disana melakukan videocall,dan kini Nayra menegang saat melihat fikri mulai menjabat tangan bapak penghulu.
Jantungnya berdebar begitu kuat.
Kenapa Nayra tak ikut saja ke mesjid, itu atas permintaan fikri sendiri, pria itu ingin Nayra menunggunya di rumah,dan saat fikri datang,pria itu sudah sah menjadi suaminya, dan juga fikri tak ingin membuat Nayra lelah,karena fikri tahu jika Nayra dalam kondisi kurang sehat,meski tak banyak orang yang mengetahuinya.
"Yaa allah,lancarkanlah semuanya,ridhoilah hamba untuk menjadi pendamping mas fikri,ridhoi hubungan kami...aamiin" gumam Nayra dalam hatinya saat fikri terlihat mulai menarik nafasnya,Nayra menggenggam tangannya erat.
Umi aminah tersenyum kala melihat puterinya begitu gugup,beliau mengusap kepala Nayra lembut,mencoba menghilangkan keresahan dalam diri puterinya.
Nayra melirik kearah sampingnya "semuanya akan baik-baik saja!" ujar umi aminah,Nayra mengangguk.
...
Dilain tempat fikri sedang dilanda kegugupan yang begitu hebat,tangannya terasa dingin,bahkan perutnya seolah melilit,menyisakan rasa sakit yang bercampur aduk.
"Kamu sudah siap nak?" tanya seorang pria paruh baya didepannya, penghulu.
Fikri mengangguk.
Fikri dan pak penghulu saling berjabat tangan,fikri semakin gelisah saat bapak penghulu mengucapkan kalimatnya.
Dan kini giliran dirinya untuk mengucapkan ijab qobul.
Fikri menarik nafas.
"Saya terima nikah dan kawin nya Nayra Rahma binti Karim Perwira,dengan uang tunai sebesar 19 juta 200 ribu rupiah,dan tahfidz surah Al-mulk,dibayar tunai..." ucap fikri dalam sekali tarikan nafas dengan suara lantangnnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Penghujung Waktu (End)
Spiritual.. " kenapa hidup ini seakan tak pernah adil?...kenapa harus seperti ini?...bahkan aku dipaksa untuk bisa menjadi orang lain?..aku tak bisa,aku tetaplah aku,jangan paksa aku untuk jadi orang lain!"-(NAYRA) ***** Jangan lupa vote,coment,sama follow...