*27*

2.5K 167 7
                                    


Malam yang dingin menjadi sebuah kedamaian tersendiri.

Tak ada suara.

Benar-benar tenang.

Bahkan pasangan yang baru merubah hubungan mereka dari yang hanya sebatas teman kini menjadi suami istri.

Nayra dan fikri.

Mereka tidur degan posisi berpelukan. begitu hangat,Nayra yang nyaman dengan tubuh fikri masih tetap terlelap,bahkan semakin memperdalam pelukannya di dada fikri.

Fikri mengerjap kala merasakan Nayra bergerak pelan,dan semakin mendekat ke arahnya.

Fikri tersenyum,matanya terus menatap setiap inci wajah istrinya, dari mata yang terpejam,turun ke hidung, pipi yang sedikit cubby, bibir tipis berwarna pink ,dan dagu.

Fikri mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah cantik Nayra,menyentuhnya satu persatu dengan lembut,berharap Nayra tidak sadar akan kelakukaannya,menatap istrinya diam-diam.

Fikri tersenyum geli saat Nayra terusik karena tangan Nakal nya,tapi kemudian fikri mencubit pipi Nayra,hingga sang istri terkejut dan membuka matanya.

"Tahajud yuk,yang!" ajak fikri dengan suara seraknya.

Nayra masih menatap fikri setengah sadar,pasalnya gadis itu masih merasakan sakit di pipinya, itu ulah suaminya.

Fikri bangun dan duduk disamping Nayra yang masih mengerjap-ngerjapkan matanya lucu,fikri terpesona dengan wajah polos nayra yang bangun tidur,hal yang menyenangkan di pagi hari.

Fikri menarik tangan Nayra agar gadis itu bangun,tapi nayra malas terkulai-kulai.

"Bangun sayaaang..."

Nayra diam.

Fikri berhenti menarik, tapi kemudian menyeringai ke arah nayra"mau aku gendong?"

Nayra langsung membelalakkan matanya,ia masih belum siap mendengar jantung fikri yang seolah mengalirkan aliran listrik pada tubuhnya,Nayra menggelengkan kepalanya kuat,bangun dari tidurnya dengan cepat,kemudian berlari secepat kilat menuju kamar mandi.

Fikri terkekeh melihat tingkah lucu sang istri,ini akan sangat menyenangkan,setiap pagi,setiap waktu,dan mungkin selamanya,karena bisa menggoda Nayra.

Fikri turun dari ranjang,berjalan menuju pintu kamar mandi,fikri memilih bersandar di dinding samping pintu sambil bersidekap dada.

Ceklek...

Pintu kamar mandi terbuka,keluar nayra dari dalam sana dengan wajah yang sudah terbasuh air wudhu.

"Yang.." panggil fikri.

Nayra yang tak menyadari kehadiran fikri,terkejut,memegang dadanya,dan melirik ke arah fikri.

"Mas ngapain disitu?" tanya nayra.

"Nunggu kamu keluar,mau wudhu!" jawabnya.

Nayra sedikit menyingkir dari pintu"ya udah..gih wudhu!"tita Nayra.

Bukannya menurut,fikri malah mendekati Nayra dengan seringaian menggoda"gak ada morningkiss nih ,buat aku?"goda fikri,nayra melotot,nayra menatap tajam,apakah benar dia suaminya atau bukan,kenapa suaminya bisa se mesum itu, fikir Nayra.

Nayra menggeleng"enggak ada..."

"Bener?...kamu yakin?" goda fikri semakin menjadi, pria itu mendekatkan tubuhnya ke arah nayra.

Nayra menghentikan fikri dengan menahan dada fikri agar tidak semakin mendekat"iiiiih...mas,nanti waktu tahajudnya habis... Cepet ambil wudhu sana.."tegas nayra.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang