*5*

2K 131 2
                                    


*****

Di keluarga tuan Karim.

Sepi,tak ada pembicaraan diruang keluarga,tuan karim,umi Aminah,dan Naura hanya mengarahkan pandangannya ke arah tv yang sedang mempertontonkan sebuah acara show.

Suara dari tv tersebut yang meramaikan ruang keluarga, setelah tahu kepergian Nayra, naura hanya diam,tak terlalu peduli, apalagi ia tahu hal itu saat dimeja makan kemarin malam,yang tidak disangkanya adalah bahwa Nayra pergi hari ini.

Keadaan rumah seolah damai tanpa ada hal yang membuat berantakan, percekcokan atau hal yang memusingkan seperti saat ada Nayra.

Selama ada Nayra pun,naura tak terlalu dekat dengan adiknya itu,lebih memilih masing-masing.

Apalagi ada rasa tak suka dalan diri naura terhadap adiknya,.kenapa? Karena banyak orang yang membuatnya harus terbawa-bawa karena ulah Nayra,dan ia tak suka dengan hal itu.

Tap...tap..tap.

Terdengar langkah kaki menuruni tangga,naura beserta umi dan abi menoleh secara bersamaan,melihat siapa.

Dan ternyata rafka yang berpenampilan rapih dengan koper yang diseretnya ikut menuruni tangga.

Naura berdiri dan berjalan mendekat ke arah abangnya "abang mau kemana bawa koper segala?" tanya naura heran..

"Abang mau pergi!" jawabnya datar.

Naura mengkerutkan keningnya,kenapa abangnya bisa bersikap sedatar itu kepadanya tidak seperti biasa.

Abi dan umi ikut mendekat kearah rafka "pergi kemana?" tanya abi.

"Melanjutkan bisnis dan kuliah di singapur!" jawab rafka membuat semua anggota keluarga terkejut,apalagi naura.

"Abang mau pergi ke singapur?..abang mau pergi ninggalin nau sendiri disini?.." uja naura dengan mata berkaca-kaca.

Naura,gadis itu memang sangat dekat dengan rafka,sangat menyayangi abangnya, tak ada hari tanpa bertemu dengan rafka,laki-laki yang selalu menjaganya setiap saat,membuatnya tersenyum dalam setia keadaan,laki-laki yang selalu memberikannya kehangatan,apalagi rafka yang selalu memilih dirinya dibanding dengan Nayra.

"Apa enggak cukup nayra yang pergi bang,abang juga mau ninggalin umi?" lirih umi.

Ada rasa tak tega dalam hati rafka melihat umi dan adik kesayangannya sedih atas keputusan yang diambilnya.

Ini yang terbaik,ia tak ingin ada disini, karena orang yang membuatnya bertahan disini pun sudah pergi.

Dulu ia hidup diluar negeri,ia pulang ke indonesia karena ia merindukan Nayra,tinggal betah dirumah karena adanya Nayra, dan sekarang gadis itu lebih memilih jauh darinya,atau mungkin sengaja menjauhinya karena terlalu terluka karena sikap kasarnya selama ini.

"Bukan itu mau rafka mi,rafka enggak mau liat umi dan naura sedih,tapi rafka ingin mendinginkan hati dan otak rafka!" jelas rafka pada naura dan umi.

"Apa karena Nayra pergi,kamu ingin pergi juga karena Nayra memilih menjauhimu?" ujar abi tenang,membuat rafka menatap abinya tajam.

Naura yang mendengarnya menatap rafka dengan tatapan ingin tahu dan juga heran.

"Itu salah satunya, nayra tidak ada,dan rafka akan kembali dimana Nayra pun kembali kesini!" ucap rafka membuat abi tersenyum miris ke arah rafka.

Dan naura yang ada disamping rafka masih menelaah dari pembicaraan abi dan abangnya.

"Maksud abang apa?" tanya naura.

Rafka diam tak menjawab.

Naura tersenyum sinis"oooh...jadi yang buat abang pergi itu Nayra?..abang tega ninggalin nau gara-gara gadis itu?...kenapa abang selalu aja mikirin nayra,disini ada naura bang..stop ngomongin Nayra terus.. "Kesal naura membuat rafka,umi dan abi nya terkejut karena sikap naura yag tak seperti biasanya.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang