*23*

2.1K 151 7
                                    

****

Masa lalu yang pernah terkenang begitu indah dalam ingatan,kini berubah menjadi ingatan yang memperburuk  keadaan.

Terkenang indah saat dulu,menjadi bomerang akan penderitaan di masa sekarang.

Nayra sudah berhenti dari tangisnya,ia masih setia menunggu kedatangan sang pejuang masa lalu,ia terdiam dengan mata menatap kosong ke arah di depannya,hampir 2 jam nayra menunggu kedatangan deren,sampai sekarang belum juga datang.

Padahal nayra hanya ingin tahu kenapa deren sampai mengingkari janjinya,bukan maksud nayra ingin dinikahi deren,tapi setidaknya pria itu bisa membatalkan perjanjian jika tidak mau menepati janji,mungkin dengan itu nayra tak harus menunggu selama hidupnya seperti ini.

Nayra kecewa,pasti.

Tapi kenapa deren tidak mengerti akan kekecewaan yang nayra miliki?

Itu karena dirinya juga kan?

Nayra duduk termenung dengan kenyataan pahit yang baru saja di dapat nya,sampai sekarang deren tiak datang,atau mungkin pria itu tidak mau kembali bertemu dengannya.

Gadis itu meringis saat merasakan kepalanya berdenyut,2 jam menunggu bukanlah hal yang bisa dibilang sebentar,apalagi duduk di taman dengan cuaca yang cukup terik untuk disiang hari.

"Kak,sekali ini saja kamu datang...!" harap nayra agar deren datang menemuinya,ia ingin segera mengakhiri segalanya,ia tak mau jika harus terus menerus menaruh luka semakin lama,ia sudah lelah.

Gadis cantik itu kini memijat pangkal hidungnya,ia duduk di bawar sinar matahari begitu lama,jangan lupa dengan penyakit yang nayra derita ,bisa kambuh kapan saja,dan seperti sekarang,gejala itu mulai kembali bereaksi.

Nayra putus asa.

Apakah ia pulang saja?

Tapi bagaimana dengan deren jika tiba-tiba dia datang dan tak mendapati nayra ada di sana?

Nayra kembali mengurungkan niatnya untuk pulang,ia akan menunggu beberapa saat lagi.

Nayra terlihat bodoh bukan?...

Menunggu laki-laki yang belum tentu perduli akan dirinya.

Nayra menghembuskan nafasnya berat.

Sampai kapan ia harus terus menunggu?

Gadis itu beranjak dari duduknya,ia pasrah,karena ia yakin deren tidak akan datang menemuinya.

Satu langkah nayra melangkah,gadis itu merasakan tubuhnya oleh,ia hilang keseimbangan,ia akan terjatuh,tubuhnya lemas seketika,tapi saat tubuhnya mau ambruk,seseorang telah menahan bahu nayra agar tetap berdiri.

Nayra terkejut dengan kehadiran orang tersebut,nayra langsung kembali menganggakkan tubuhnya, meski sedikit susah,tapi ia tak ingin merepotkan.

"Terimaka....sih!" ucapnya nayra terpotong kemudian ia selesaikan ucapannya.

Ia terkejut dengan seseorang yang ada di hadapannya, nayra sangat senang, seseorang yang sudah lama ia tunggu akhirnya datang juga.

Pria tampa berkulit putih, dengan kemeja hitam ,lengan yang di lipat sampai siku,dasi yang menjutai dari lehernya,terlihat sangat berwibawa.

"Kak?..apa kabar?" seru nayra dengan bibir yang terus menunjukkan senyumnya,tapi berbeda dengan deren yang menatap nayra dingin.

"Cepat katakan apa yang mau kamu bicarakan,saya tidak suka orang yang bertele-tele..." ketus deren.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang