*30*

2.6K 161 18
                                    

***

Tak terasa usia kandungan nayra menginjak 4 bulan.

Banyak hal-hal yang terjadi pada masa kehamilan nya,apalagi saat three semester pertama,mengalami morninh sickness ,mual dipagi hari,banyak keinginan atau yang sering di kenal dengan ngidam,bahkan terkadang tak ingin jauh dari sang suami,dan dengan cekatan nya fikri selalu memenuhi keinginan sang istri.

Teringat saat suatu malam,nayra mendadak terbangun karena menginginkan eskrim rasa bluberry,sedang malam itu cuaca sedang hujan deras,ingin menolak,tapi ia tak mungkin membuat nayra tidur dengan menahan keinginan sang jabang bayi,dan pada akhirnya fikri bagun dam pergi membeli eskrim yang nayra mau.

Nayra begitu senang kala itu,bahkan sampai menunggu kedatangan fikri di depan pintu rumah.

..

Selain itu jika manja nayra kumat,fikri merelakan pekerjaan kantornya demi menemani nayra yang selalu tak mau jauh dari tubuhnya, selalu menempelinya.

Fikri dengan senang hati melakukannya,tak ada rasa lelah,bosan atau kesal,karena ia berfikir, lelahnya tak akan setara dengan nayra yang membawa calon buah hatinya di dalam perut,ia tak akan bisa merasakan ketidak nyamanan saat tertidur seperti nayra.

Fikri beruntung masih bisa menghabiskan waktu untuk menemani ngidam nayra,itu hal yang tak akan pernah fikri lupakan.

-

-

-

Saat ini nayra sedang mengelus perutnya yang sudah mulai terlihat sedikit menonjol,dia sedang duduk di sofa ruang keluarga, menunggu fikri yang menyiapkan susu hamil untuknya, awalnya nayra menolak,tapi fikri tetap melakukannya.

Fikri melangkah meninggalkan dapur dengan segelas susu hamil ditangan kanannya,mendekati nayra yang masih senantiasa mengelesi perutnya seraya menyenandungkan shalawat.

Fikri tersenyum dan duduk disamping nayra"minum dulu susu nya, sayang... "Titah fikri seraya mengulurkan tangan yang memegang susu.

Nayra menoleh kearah fikri,tersenyum manis,kemudian mengambil susu dan meminumnya hingga habis secara perlahan.

Fikri mengambil kembali gelas kosong nya,dan meletakkannya di meja yang ada di depan mereka.

Nayra beringsut mendekat kearah fikri,dan memeluknya.fikri tak tinggal diam,pria itu membalas,sesekali mengecup kepala nayra sayang.

" mas kerja ya hari ini?"tanya nayra pelan,seraya memainkan telunjuknya di kemeja fikri.

Fikri menunduk"iya..kamu mau mas gak pergi?...ya udah kalau gitu,mas disini aja nemenin kamu.."ujarnya, nayra mendongak menatap fikri sambil menggelengkan kepalanya.

"Mas jangan bolos lagi...mas udah sering nemenin nay..nay gak papa kok..." kata nayra agar fikri yakin.

"Kamu yakin?" nayra mengangguk yakin.

"Ya udah.. Mas kerja,tapi mas akan nyuruh vivia kesini nemenin kamu,biar kau gak kesepian..."

Nayra menatap fikri tak percaya"vivia bakal kesini?"

Fikri mengangguk

Senyum bahagia terlukis indah di wajah nayra"udah lama nay gak ketemu sama via..."

Fikri mengusap puncak kepala nayra gemas,kemudian beralih mengelus perut nayra.

"Perut nya udah mulai keliatan ya?" nayra menunduk kearah tangan fikri yang mengelus perutnya,kemudian mengangguk.

"Iya mas...tapi kalau lagi pake gamis,gak keliatan.."

Fikri terkekeh.

"Namanya juga baru empat bulan sayang,apalagi badan kamu kecil,ditambah pake gamis...makin gak keliatan deh.."ucapnya seraya menahan tawa,melihat tubuh istrinya yang memang mungil.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang