*terkekang*

2K 132 4
                                    

***

Seorang gadis diseret masuk ke dalam sebuah rumah oleh seorang pria dewasa dengan wajah marah yang tertahan.

Gadis itu hanya bisa mengikuti langkah pria itu,tak ada niat untuk berontak.

Ia sudah lelah dengan semuanya,sekalipun ia menolak,hanya akan ada rasa sakit yag bertambah.

Saat masuk,ada 3 orang yag sangat dikenal gadis itu, tampak jelas kekhawatiran pada ketiga orang tersebut.

Mereka abi,umi,dan naura.

Nayra hanya terdiam dengan tangan yang masih di genggam oleh rafka.

Gadis itu seakan kehilangan semua ingatannya,terdiam dengan fikiran kosongnya.

Umi aminah langsung menghambur memeluk puterinya dengan tangis yang mulai pecah.

Wanita paruh baya itu sangat merindukan nayra.

Tapi nayra hanya diam,tak berkutik sama sekali.

Ingin rasanya ia membalas pelukan itu,tapi entah dari mana ia tak berani.

Itu adalah pelukan pertama dari sekian lama ia menunggu.

Air mata nayra mengalir dari sudut matanya.

Kediamannya membuat semua orang terheran.

Berfikir tentang apa yang terjadi dengan nayra.

"Nay,umi kangen sama nay...nay baik-baik aja kan?...nay tinggal dimana?umi khawatir nyari nay tapi enggak ketemu.." ujar umi aminah sembari meneliti keadaan puteri bungsunya.

Abi karim yang sedari tadi hanya duduk ,kini berdiri dan menghampiri nayra dengan tatapan tajam.

Nayra tak menghiraukannya sedikit pun.

Hati dan jiwanya sudah teramat sangat lelah.

"Kamu kemana aja Nayra?...abi bingung padamu?... Abi tak pernah mengajarkan perilaku buruk sedikit pun padamu,tapi kenapa kamu berperilaku seolah tak memilik didikan sama sekali..melawan,kabur-kaburan,keluyuran...berhenti bersikap seperti itu nayra,abi kecewa sama kamu...kamu sudah membuat nama keluarga kita tercemar... Mulai sekarang kamu tidak akan keluar rumah tanpa seizin abi,kamu sekolah akan diantar oleh rafka...tak ada penolakan ...."ujar abi tegas,memberikan berbagai peringatan dan juga kekecewaan yang dirasakan oleh tuan karim.

Tuan karim masuk kedalam kamarnya,dengan tatapan sedih ,beliau merasa gagal menjadi seorang ayah bagi anaknya karena salah satu puterinya sudah jauh dari didikan yang selama ini ia beri.

..

Dan diruang keluarga masih dengan nayra yang diusap-usap oleh umi aminah,nayra hanya diam.

" sabar ya sayang...jangan difikirkan,nanti kamu sakit nak..."ucap umi aminah lembut.

Nayra menatap uminya lekat,rasa rindu menyeruak dalam hatinya.

Ia sangat ingin memeluk wanita paruh baya didepannya,tapi apa daya,ia seakan tak pantas untuk melakukan itu.

Nayra menangis tanpa suara..

"Maafkan nayra mi...nayra sudah buat umi dan abi kecewa...nayra yang salah disini... Tapi..beri nayra waktu untuk mengembalikannya seperti semula...nayra sayang umi..nayra sayang abi!"-guma nayra dalam hatinya.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang