*33*

2K 137 14
                                    

"Sesal memang selalu di akhir,kita hanya perlu tahu kapan kita harus mengikhlaskan nya!"

***

Seorang pria tengah berdiri bingung dengan keadaan dan posisinya sekarang.

Berdiri di tempat asing,dengan pemandangan yang begitu menakjubkan ,tapi bukan itu yang membuatnya diam,hanya saja matanya terus saja menelisik seorang wanita yang kini sedang berdiri memunggunginya.

"Apa kabar?" ucap wanita itu dengan suara lembutnya.

Pria itu diam tak menjawab,karena ia fikir wanita itu mengajak bicara orang lain,buka dirinya.

"Tampak bahagia ya keluargamu?" ucapnya lagi.

Pria itu kini melirik ke segala arah,penasaran siapa yang wanita itu ajak bicara, dan ternyata tak ada siapapun selain ia dan wanita itu.

"Kamu...berbicara padaku?" tanyanya.

"Siapa lagi yang ada di sini selain kita?" ujarnya seraya membalikkan badan.

Pria itu berjengit kaget,ia mengenali wanita yang ada dihadapanya.

"N-nayla..."

Wanita itu tersenyum ,kemudian berjalan dengan pelan kearahnya.

"Bahagia dengan keluarga mu,hah?"

Pria itu gugup kala wanita yang dulu dicintainya sudah tepat berada dihadapannya"Ma-maksudmu?"

"Kamu menyakiti anakku kak...KAMU MENYAKITI ANAKMU SENDIRI!" Ucapnya penuh emosi.

Karim terdiam,hatinya merasakan sakit melihat air mata nayla yang kini sudah meluncur membasahi pipi.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang