*9*

2K 138 8
                                    


****

Semakin hari kegiatan pesantren AL-HIDAYAH disibukkan dengan persiapan ujian -ujian bagi kelas 12,adik kelas membantu untuk mempersiapkan ruangan yang akan digunakan,bukan hanya di kelas banin (laki-laki) tapi juga di kelas banat (perempuan).

Selain itu adik kelas yang juga akan melaksanakan beberapa kegiatan hafalan yang akan diperlombakan,itu yang mempersulit semuanya yaitu kegiatan ujian kelas duabelas bertepatan dengan acara lomba.

Ujian dilaksanakan di klas masing-masing,tapi kegiatan lomba dilaksanakan di aula pesantren,yang pastinya ikhwan dan akhwat di campur,dan itu menjadi keresahan tersendiri bagi seorang nayra.

Pasalnya gadis itu mendapat tawaran lomba ceramah,dan nayra meng-iyakannya,itu kesempatan untuknya mencapai kesuksesan dimasa yang akan datang,berbagi ilmu.

Nayra,sahida, syifa dan alesha sedang bercengkerama di depan asrama,atau lebih tepatnya di depan kantor,mereka sedang menghilangkan rasa penat karena sedari tadi mereka berbolak-balik mengangkat bangku yang akan digunakan untuk ujian nanti.

"Capek banget!" eluh sahida.

Sahida sedang mengipas-ngipasi tangannya didepan wajah,syifa yang duduk di lantai untuk merasakan dinginnya ubin,alesha yang mengibas-ngibaskan kerudungnya membuat angin,dan nayra yang duduk tenang dengan kertas yang selalu dipegangnya,kertas ceramah yang sudah ditulisnya.

"Mbak nay masih sanggup ngafalin?..padahal setiap hari ngafalin tahfidz,nahwu sorof,hadits,sekarang ditambah ceramah...kalau eca...duuuh,udah pingsan karena pusing!" ujar eca membuka keheningan di antara mereka.

Nayra tersenyum melihatnya "namanya juga nuntut ilmu ca,ga boleh ngeluh,kita enggak akan bisa sukses kalau belum merasakan sulitnya menuntut ilmu apalagi ini kesempatan aku,jangan disia-siain lah.." jelas nayra,ini memang hal yang tak boleh disia-siakan.

"Oh iya,setelah ujian selesai,nanti kita yang gantian ujian kan?...waaaah...gak kerasa nanti udah kelas dua belas aja,pengen cepet-cepet deh!..." sahida senang,gadis itu tersenyum sumringah, ketiga teman yang lan menatapnya.

"Pengen cepet-cepet nikah ya?" celetuk eca membuat sahida terdiam dan melotot.

Tapi kemudian cengengesan"maunya sih gitu, pengen nikah sama gus firman kalau bisa..heheeh!"ujar gadis itu

"Emang gus firman mau sama kamu?" bisa eca pada sahida,mebuat gadis itu memberengut seketika.

Nayra terdiam,siapa gus firman?..

Baru kali ini nayra mendengar nama ikhwan keluar dari mulut sahida.

"Gus firman?..siapa?..." tanya nayra,syifa ,eca,dan sahida menatap nayra degan menyipitkan mata.

"Apa?"

"Gus firman itu rois kedua di asrama putera mbak,ikhwan tampan kalau kata mbak sahida!" jelas syifa"emang tampan! "Lanjut sahida.

" kamu pernah ketemu?.. Gimana caranya?"nayra mengernyit bingung,karena memang selama nayra mesantren beberapa bulan ini,jarang sekali nayra melihat ada ikhwan.

Kecuali...

"Ketemu kalau waktu mau shalat berjama'ah,atau upacara!" jelas eca.

Nayra mengangguk,itu memang benar,saat shalat berjama'ah dan upacara,ikhwan dan akhwat saling bertemu, dan mungkin dengan cara itu sahida bertemu, nayra tak pernah peduli,ia lebih memilih menundukkan pandangannya saja.

Itu lebih menjaga pandangannya, tapi pernah nayra bertemu dengan ikhwan satu kali,yaitu saat sendalnya hilang di mesjid,dan ia tak pernah bertemu lagi setelah itu.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang