*2*

2.2K 146 8
                                    


***

Keluarga karim sedang melaksanakan aktifitas paginya, setelah acara sarapan,keluarga itu memilih mengumpul diruang keluarga,hanya bertiga.

Naura yang sudah berangkat sekolah 1 jam yang lalu.

Dan nayra,gadis itu masih belum menampakkan dirinya,bahkan gadis itu tak turun untuk sarapan.

Semua orang kebingungan dengan sikap nayra setelah pulang,sangat pendiam.

Setelah itu pun, rafka sudah jarang memarahi nayra,bahkan untuk sekedar menyapapun rafka seolah tak kuasa,apalagi saat nayra lebih memilih mengabaikannya .

Abi,umi,dan rafka sedang diruang keluarga,tanpa ada pembicaraan,apalagi kecanggungan karena sikap rafka tadi malam.

Tap..tap..tap

Suara langkah kaki yang menuruni tangga,terdengar jelas oleh ketiga orang tersebut.

Mereka melirik ke asal suara,dilihat nayra menuruni tangga dengan tas besar ditangannya.

Semua orang berdiri bersamaan dengan wajah menatap nayra kebingungan.

Gadis itu terlihat lemah,dan pucat.

Gadis itu tampak tak sehat.

Langkahnya terhenti saat berhadapan dengan umi,abi dan rafka.

"Kamu mau kemana sayang?" tanya umi mendekat ke arah nayra.

Nayra tersenyum kepada umi aminah.

"Nayra mau pergi!"ucapnya begitu mudah.

Semua orang membelalakkan matanya terkejut.

Apalagi rafka yang tak percaya dengan apa yang nayra ucapkan.

Itu bagai petir di siang bolong bagi rafka.

" apa maksud mu nayra?"ujar rafka.

Nayra menatap rafka sekilas,kemudian menatap abi nya"nayra menyetujui untuk pergi ke pesantren!"jelasnya.

Semuanya terdiam.

"Sudah cukup nayra membuat orang-orang dirumah ini sangat terbebani,ini waktunya nayra meringankan beban kalian..." lanjut nayra"apalagi nayra hanya anak angkat dirumah ini!"terus nya dalam hati.

"Kamu tidak membebani sama sekali sayang!" ucap umi dengan wajah sedihnya.

Nayra tersenyum dan menggeleng"nayra tidak mau membuat umi selalu sedih karena nayra,apalagi nayra bukanlah anak yang baik..nayra hanya mencemari nama baik keluarga ini saja...nayra minta maaf!"ucapnya begitu lembut kepada umi aminah.

Itu membuat umi aminah semakin sedih.

"Kamu tidak akan pergi nayra!" tegas rafka,membuat tatapan nayra tertuju pada rafka dengan tajam.

"Cukup anda mencampuri hidup saya...saya tidak perlu persetujuan anda!" balas nayra sinis.

Rafka terdiam.

Sungguh ini diluar dugaannya.

Ia fikir nayra akan menurut untuk tidak pergi dan tidak menyetujui ucapan abi,tapi nyatanya nayra akan pergi .

"Tapi tidak hari ini !" kini abi karim yang berucap pada nayra.

Nayra menatap abinya,tampak gurat lelah diwajah abi,dan nayra yakin dialah penyebab lelah abinya.

Nayra menggelengkan kepalanya"nayra akan pergi hari ini,cukup abi berikan alamat pesantren nya, nayra akan pergi sendiri!"ujar nayra membuat semuanya kembali kaget.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang