*29*

2.6K 176 19
                                    

"Mencintai nya adalah hal terindah yang pernah aku rasakan..
Memilikinya adalah hal yang tak pernah ku percaya hingga kini"

****

Sebulan sudah berlalu,rumah tangga fikri dan nayra pun sudah berjalan selama satu bulan.

Keromantisan selalu tercipta di setiap waktunya,saling mengerti dikala ada masalah pada rumah tangga mereka.

Nayra dan fikri sudah saling memahami,walau baru satu bulan,tapi mereka seolah sudah menjalani pernikahan selama bertahun-tahun.

..

"Maaasss..." panggil nayra sembari menggerak-gerakkan tubuh fikri yang kini masih terlelap di atas tempat tidur dengan posisi tubuh terkurap,padahal waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi,di hari minggu .

Nayra sudah kesal, sudah hampir setengah jam membangunkan suaminya yang tidur bak orang mati,tak menghiraukan teriakan atau pukulan dari nayra sedikit pun.

"Mas..ini udah jam 8 pagi,mas gak ada niat buat bangun?" tanya nayra,menatap fikri yang sedang menelisik tapi masih dengan mata tertutup,nayra melipat kedua tangannya di depan dada.

Fikri mengubah posisi tubuhnya menjadi miring menghadap nayra,fikri mengangkat tanganya malas dan melambaikan tangannya ke arah nayra,agar istrinya itu mendekat

Dengan malas nayra melangkah menaiki ranjang dan duduk disamping fikri.

Nayra terdiam sampai tangan fikri dengan nakalnya menarik tubuh nayra hingga ia ikut berbaring disamping suaminya.

Fikri menarik tubuh nayra agar semakin merapat denganya,dan dengan hebatnya,fikri malah semakin terlelap saat tubuh nayra berada di pelukannya, dan nayra tak bisa melawan jika suaminya itu sudah manja seperti sekarang.

"Yang?" panggil fikri dengan suara serak ciri khas bangun tidur.

"Heeemm..." gumam nayra jengah.

Nayra menyesal membiarkan fikri kembali tidur setelah shalat subuh,kenapa tadi ia tidak membuat suaminya ikut bekerja dengannya di dapur.

Fikri menelusup semakin dalam membaui aroma tubuh istrinya"katamu sudah pagi,kenapa diluar terlihat masih gelap?"tanya fikri seraya mengedip-ngedipkan matanya menatap ke arah jendela besar dikamar mereka yang tak tertutup gorden.

Nayra ikut menoleh ke arah jendela,kemudian kembali menoleh ke arah fikri,menggerakkan tangannya untuk mengusap rambut sang suami.

"Pagi ini,sedang hujan..makanya terlihat masih gelap..." jawab nayra .

Mendengar kata hujan,fikri dengan ajaibnya langsung terbangun,kemudian berlari begitu cepat keluar kamar dan meninggalkan nayra dengan kebingungan luar biasa.

"Mas fikri kenapa sih?..masa iya kesambet?"ucapnya seraya menggaruk tengkuknya sendiri.

Nayra turun dari ranjang,kemudian membereskan tempat tidur,dan selepas itu nayra akan menyusul fikri,dan entah kemana suaminya itu pergi,padahal hari ini sedikit dingin,dan fikri keluar kamar hanya menggunakan celana pendek selutut dan kaos tipis berwarna hitam.

Nayra menuruni tangga,matanya menelusuri setiap sudut rumah ,mencari keberadaan suaminya yang tak kunjung di temukan, bahkan nayra sudah mencari ke setiap ruangan di rumah mereka.

Sampai matanya melihat pintu keluar terbuka lebar,nayra mengkerutkan kening nya,siapa yang membuka pintu?mungkinkah fikri?-fikir nayra.

Wanita itu melangkah menuju pintu,dan kini nayra hanya bisa menggelengkan kepalanya tak percaya,ia melihat suaminya sedang menatap ribuan hujan yang turun di depannya sambil duduk di teras dengan tangan menyanggah dagunya.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang