*Rumit*

1.8K 130 6
                                    


***

Setelah kejadian beberapa waktu lalu,tentang foto nayra bersama seorang om-om yang tersebar keseluruh sekolah,kini kenyamanan nayra direnggut paksa atas dasar fitnah yang santia sebarkan.

Bahkan tak ada seorang pun yang menginginkan klarifikasi darinya.

Dan dampaknya adalah nayra menjadi bahan gunjingan dan bullyan di sekolah.

Nayra benar-benar risih mendengar semua penghuni sekolah membicarakannya, dan itu semua membicarakan hal yang tidak benar.

Kenapa banyak orang yang menerima berita mentah-mentah tanpa ingin mencari tahu kebenarannya.

Bahkan menjadi seorang jurnalis saja perlu berulang-ulang kali mewawancara,apakah berita itu banar adanya atau hanya fiktif belaka.

Dan ini?

Mereka memakannya bulat-bulat.

Mereka hanya mampu menyalahkan,tak ada yang mampu meyakinkan.

Nayra..

Gadis itu sedang merenung di taman sekolah, tempat yang sudah lumayan sepi dikunjungi murid-murid,karena jam istirahat seperti itu lebih banyak digunakan untuk makan siang,dan berkumpul di kantin.

Nayra menundukkan kepalanya, tatapannya mengarah pada kakinya sendiri yang sedari tadi ia gerak-gerakkan..

Dan entah kemana fokusnya saat ini,tatapannya hanya menyiratkan tatapan kosong.

Gadis itu tengah merenungi semua keadaan nya saat ini,meresapi ujian yang allah berika padanya sekarang.

Ujian apalagi ?

Ujian atas semua kesabarannya, cara allah mengangkat derajatnya sedikit mungkin, da yang perlu nayra lakukan adalah percaya.

Percaya, jika dia mampu menghadapinya, allah ada bersamanya.

"Nay?" seseorang memanggil nayra.

Gadis itu mengangkat kepalanya memastikan siapa orang yang baru saja memanggilnya.

Nayra hanya menunjukkan tatapan datarnya.

Dia adalah naura.

Kakak nayra.

Seseorang yang sering sekali membuatnya berdosa karena merasakan iri dan cemburu dengan yang namanya keadilan.

Nayra hanya diam dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

Sedang naura,gadis itu mengambil duduk tepat disamping nayra.

Menatap keadaan adiknya yang terlihat sangat tidak baik.

Apalagi naura tahu tentang berita yang sudah tersebar disekolah.

Bukan ia tak percaya pada nayra,tapi melihat rafka yang begitu marah pada nayra saat beberapa minggu lalu adiknya ketahuan berjalan dengan seorang laki-laki.

Dan mungkin saja berita itu benar adanya, itu yang difikirkan naura,tapi ia tak mungkin menyimpulkan begitu saja tanpa tahu yang sebenarnya.

"Kamu apa kabar?" tanya naura yang langsung membuat nayra mengkerutkan dahinya.

Pertanyaan apa itu?

Seharusnya naura tahu,nayra satu rumah dengannya bukan?

"Kelihatannya?" balas nayra cuek.

Naura terdiam.

Adiknya masih saja bersikap dingin terhadapnya.

Naura kembali berusaha.

Di Penghujung Waktu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang