14

849 138 7
                                    

Suara jarum jam yang terus bergerak memenuhi ruangan sunyi di gedung utama sekolah. Dadanya masih berdenyut nyeri, bahkan kepalanya terasa begitu berat. Cean masih merasa lemas. Tidak memungkinkan untuk dirinya itu bergerak banyak.

"Cean?" Panggil Kun sebab ia melihat mata Cean yang mengerjap beberapa kali. "Bentar kakak panggilin dokter." Ucap Kun lalu decitan pintu terdengar setelahnya.

Tidak lama setelah Kun pergi, seorang dokter dan perawat masuk kedalam ruang rawat Cean. Mereka menyapa, lalu melakukan serangkai pemeriksaan lalu melaporkan bahwa Cean butuh istirahat lebih.

"Cean gak kenapa-kenapa kok. Kamu kecapekan, butuh istirahat. Itu lagi di buatin izin pulang, istirahat dirumah aja." Jelas Kun mengusap rambut adiknya.

"Cean gak tau kenapa tiba-tiba gini lagi." Celoteh Cean dengan matanya yang sengaja ia pejamkan. Tak sanggup melihat sekitarnya yang tiba-tiba berputar.

"Gak usah di pikirin dek. Bentar lagi Lucas kesini ngasihin tas kamu, habis itu kita pulang." Ucap Kun menjelaskan. Tepat setelah Kun berucap, Lucas muncul dari balik pintu ruang kesehatan.

"Suratnya udah gue kasihin anak kelas. Ini tasnya Cean, terus katanya Cindy ntar seragam yang di loker dia bawain aja." Lucas menjelaskan dan menyerahkan tas punggung milik Cean pada Kun.

Kun menerimanya, lalu berterimakasih pada Lucas. "Makasih banyak Cas."

"Sama-sama bang." Balas Lucas.

"Dek kuatin badannya dulu ayo, kita pulang." Ucap Kun menggenggam tangan adiknya.

Cean bangun, lalu duduk sebentar di pinggir kasur. Kun membantu Cean berjalan agar tidak  terjatuh, begitu juga Lucas yang ikut membantu.

"Kasian bang lemes banget, gue gendong aja ya?" Ucap Lucas mengajukan dirinya stelah merasa Cean sama sekali tidak bertenaga.

"Eh? Tapi gak apa emang?" Tanya Kun memastikan.

"Gak apa-apa, gue kuat kok. Dari pada jalan gini, makin lama terus kasian juga Cean nya." Jawab Lucas.

"Yaudah deh gendong aja kalau gitu." Ucap Kun memutuskan. "Dek kamu di gendong belakang aja ya, gak kuat jalan gitu." Kata Kun memberitahu Cean.

Cean mengangguk, menyetujui usul itu.

Lucas-pun berjongkok memunggungi Cean. Setelah itu Cean mengalungkan tangannya di leher Lucas, menyenderkan kepalanya di punggung temanya itu.

Setelah itu Lucas berdiri, merekapun bergerak menuju lapangan parkir sekolah tempat dimana mobil Kun berada.

Beberapa siswa-siswi yang kebetulan keluar dari kelas melihat hal itu. Tak sedikit dari mereka yang terkejut, ada pula yang penasaran siapa dan mengapa Lucas menggendong seseorang perempuan di punggungnya.

Lucas tidak menghiraukan tatapan penasaran dari mereka dan terus melangkah pergi.

Kun membuka pintu mobil, lalu menyingkir dan membiarkan Lucas meletakan Cean didalamnya.

Sebelum Lucas menutup pintu mobil, ia sempat membelai rambut Cean dan berucap, "cepat sembuh Cean biar bisa nongkrong di perpus lagi."

-//-

Suara; HenderyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang