Perpustakaan sepi pengunjung. Banyak kursi-kursi yang kosong sebab jam belajar-mengajar masih berlangsung. Cean berkeliling dari lorong ke lorong mencari buku bacaan yang bisa menemaninya saat ini.
Dari novel horror, thriller, action, romance, bahkan buku serial anak-anak juga tak lepas dari pengelihatannya. Menarik dari rak, dan membaca, dan menarik, dan membaca kembali bagian belakang sampul buku.
"Belum ketemu bacaan ya?" Suara Winwin tiba-tiba dari ujung lorong.
"Eh, iya belum masih bingung."
Winwin mendekat, "mau gue saranin buku? Ada beberapa sih yang mungkin lo suka." ucapnya.
"Eumm boleh deh, ada dimana bukunya?" ucap Cean mengiyakan saran Winwin.
"Lo duduk aja, gue cariin bentar." balas Winwin memperintahkan Cean untuk duduk menunggunya.
Cean mengangguk, ia pun berjalan menjauhi lorong buku fantasy menuju barisan panjang meja kursi di tengah perpustakaan.
Cean mengeluarkan ponselnya dari saku seragam, rentetan pesan dari Cindy memenuhi beranda layar. Kemudian disusul dengan lima pesan dari Lucas, dua pesan dari Yangyang dan Kun, dan tiga pesan dari Hendery.
Cean membuka pesan dari Yangyang, isinya hanya foto catatan materi lintas minat Sosiologi kemarin. Ia mengetikan ucapan terimakasih lalu beralih pada halaman chat kakaknya.
Kak Kun🤘🏻
|Pulang sekolah jangan kemana-mana, lo bareng gue. Biar enak nyarinya
Gue balik bareng Hendery|
|gak boleh
|dek, kakak tau kamu lagi gak baik sama Hendery. Udah pulang sama kakak aja.Sok tau dah|
Baik-baik aja tuh perasaan||gak usah berisik, pokoknya balik sama kakak.
Hhshshahaj iya iya|
gue tunggu di tempat biasa||good👍🏻
——
Setelah selesai bicara dengan kakaknya, Cean membuka chat Hendery. Tangannya sedikit bergetar dan ragu untuk membuka chat itu, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk membacanya.
"Maaf nanti gak bisa pulang bareng, gue ada urusan mendadak banget. Maaaaaaf banget, gak bisa ditinggalin."
"Ntar malem gue ke rumah dah suer. Jangan ngambek ya."
"See you🧡"
Tiga rentet pesan itu mampu membuat Cean mengehela nafasnya berat. Tumben Hendery tidak menjelaskan ada urusan apa, biasanya ia akan memberi tahu biarpun tidak terlalu spesifik.
"Kenapa?" Suara Winwin tiba-tiba sambil membawa dua buah buku di tangannya.
"Ohh enggak. Udah ketemu bukunya?" balas Cean.
"Iya ini udah ketemu. Gue pernah baca, dan menurut gue ceritanya bagus dan sedikit relate sama keseharian gue hehe." ucap Winwin menaruh buku pertamanya di hadapan Cean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara; Hendery
FanfictionOceana tidak pernah menyangka seseorang yang mengantarkannya pulang ternyata teman dekat saudara kandungnya. Oceana juga tidak menyangka tempat dimana ia selalu mengeluarkan keluh kesalnya ternyata orang yang ia cintai. Oceana juga tidak menyangka...