37

545 82 4
                                    

Aku harap kalian suka dengan part ini.
Happy Reading!!

———

Pekarangan rumah tiba-tiba seperti dealer motor sebab kedatangan teman-teman Kun yang mayoritas membawa kendaraan sendiri. Tadi saja saat melewati pos satpam sempat dikira mau tawuran seperti kata Yangyang. Untung saja satpam yang menjaga percaya kalau mereka hendak belajar bersama. Meskipun harus diikuti sampai dirumah untuk memastikannya.

Kun memilih untuk mengajak teman-temannya—Winwin, Ten, dan Hendery belajar di ruang tengah. Sedangkan Cean memilih untuk belajar di gazebo belakang.  Setelah menyiapkan buku dan materi apa yang hendak dibahas, mereka pun memulai kegiatan diskusi yang diawali dengan kotak pensil Xiaojun yang hampir dilempar ke kolam renang oleh Lucas.

Si Tuan Rumah, alias Cean juga tidak lupa menyiapkan makanan ringan seperti biskuit, keripik, dan juga minuman dingin. Tadinya sih Xiaojun request untuk dibuatkan kentang goreng, tapi oleh Lucas dilarang. Takut kalau Xiaojun malah keasikan makan dan juga merepotkan Cean. Jadi mereka makan apa yang ada saja.

Kegiatan belajar mereka diawali dengan membahas pelajaran Geografi, sesuai permintaan Agata yang enek deluan setiap kata itu terbaca olehnya. Gak tau deh kenapa bisa begitu, sepertinya Agata kerasukan setan males Geografi.

Lantas, Lucas selaku anak yang cinta mati sama Geografi menjelaskan bagian-bagian yang tidak di mengerti Agata. Jelasinnya dari hati, ketahuan banget dari cara Lucas bicara. Mungkin nanti pas ujian nilai Agata auto bagus karena yang ngajarin cememew dia. Atau malah semua yang mendengar penjelasan dia?

Xiaojun, Yangyang, Cindy, Cean, dan Agata benar-benar memperhatikan setiap kata yang di ucapkan Lucas. Gak tau deh kenapa, tapi emang sih Lucas jelasinnya itu enak banget, berasa lagi ngobrol. Mungkin ini alasan dia yang terkadang ditawarin oleh guru buat jadi tutor sebaya.

"Coba aja Bu Dini jelasinnya kayak lu, gak mungkin dah gue nguap-nguap kayak ikan kurang air." Kata Agata menyeletuk setelah Lucas bertanya apa sudah jelas? Layaknya seorang guru.

"Itumah lo nya aja yang males denger beliau ngomong. Padahal dari seluruh guru yang ada, Bu Dini paling bagus menurut gue." Ujar Lucas menutup bukunya.

"Abis ini mau belajar apa lagi?" Xiaojun bertanya.

Dan Yangyang dengan polosnya menjawab, "belajar membayangkan apa yang ditulis sama Kak Jungwoo di soal ulangan pendidikan jasmani." Lalu mereka semua tertawa.

"Bener loh! Gue kadang gak bisa membayangkan apa yang ditulis sama Kak Jungwoo di soal ulangan. Ujung-ujungnya dikira nyontek sama pengawas karena gue gerak-gerak." Kata Yangyang lagi.

"Setuju gila!! Gue juga pusing bayangin gerakan yang dimaksud sama Kak Jungwoo di soal dia. Kepala gue suka nyeri ngebayanginnya." Ucap Xiaojun berseru setuju dengan perkataan Yangyang.

Mereka masih tertawa, bahkan Lucas sudah kehilangan kendali hingga mengeluarkan air mata. Lucas mau ngomong kayaknya udah gak kuat lagi karena ketawa terus.

Cindy menambahkan lagi, "gue pernah kan ngebayangin service bawah dalam permainan bola voli, kebetulan yang ngawas pak Sehun. Terus kan gue kayak gerak-gerakin tangan gue gitu loh, terus Pak Sehun bilang 'awas tangannya lepas' abis itu gue diketawain satu ruangan! Parah sih, gue malu banget pokoknya." Kata Cindy menceritakan kejadian lucu saat itu.

Suara; HenderyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang