19

698 119 4
                                    

Cean mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja makan. Masih tidak ada pesan masuk dari Hendery sejak kemarin sore, bahkan dirinya juga tidak berpapasan dengan cowok itu ketika di sekolah tadi.

"Kenapa cean? Kok ngecek hp nya mulu?" tegur Bundanya yang tengah menuang minum ke gelas.

"Enggak apa-apa Bun," ucap Cean lalu meletakkan handphonenya kembali.

"Pasti masalah cowok itu Bun." sahut Ayahnya sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Kenapa tuh kak adeknya?" tanya Bunda pada Kun yang tengah mengunyah.

Kun menelan lalu meneguk air di gelasnya. "Cowoknya gak ngechat dari kemarin sore bun." Kata Kun.

"Loh, bukannya kemarin ketemu ya? Terus jalan bareng pas sore itu?" Bundanya menyahut.

"Bukan yang itu Bun cowoknya, ada temen kakak juga. Sama-sama ganteng orangnya." tutur Kun.

"Ih apaan sih kak." Senggol Cean.1

"Yang mana kak? Temen kamu kan banyak. Anak band juga?" tanya Bunda bingung.

"Iya bun anak Band juga yang waktu itu Bunda tegur karena berisik malem-malem. Yang bikin bunda kaget juga pas ke dapur." jelas Kun.

"Ohh si Hendery, jadi cowoknya adek itu dia?" celetuk bunda yang akhirnya tahu.

"Yang mana toh Bun? Ayah kok gak pernah tau." Ayah menyahut kepo.

"Ya mau tau gimana Yah, Ayah aja jarang dirumah. Ada lah pokoknya, anaknya guaanteng." ucap Bunda menunjukan jempolnya ketika menyebutkan kata terakhir.

"Paling juga gantengan ayah." ucap Ayah percaya diri.

"Kalo kata anak sekarang, 'iyain aja daripada repot' haha." Celetuk Bunda sambil tertawa.

"Wes wes, udah dek gak usah di tungguin nanti datang kok." kata Ayah memberi masukan.

"Ya gimana adek gak nyariin Yah,  adek telpon aja gak di angkat." cicit Cean tak bersemangat.

"Udah galaunya di tunda dulu, Cean bantu bunda cuci piring ya, kakak bantu beresin meja." ucap Bunda menengahi.

"Iya bunda." ucap Cean dan Kun bersamaan.

-o-

Hendery

(Kemarin)
Ry? Kamu dimana?|
Aku jenguk Wina, sama kak winwin|
Sama amanda juga|
17.48
Ry aku mau ngomong|
Ayo ketemuan|
20.16
Kenapa tadi menghindar?|
Aku gak bakal nyimpen rapet-rapet kok
kalau kamu mau|
21.26
Good Night! Have a  Nice dream|
22.15

(Hari Ini)

Kamu kemana sih?|
Hendery? Hello!|
12.44
Aku di kantin kalau kamu nyariin
13.00

*missed call (3)*
15.40

Kalau ada apa-apa itu dinomongin Ry
Jangan ngilang. |
Kamu gak ada kabar, semua nyariin|
Bukan aku aja yang bingung, tapi semua|
20.27

Cean mengetuk-ngetukan jarinya di ujung ponsel. Ia baru saja mengirimkan pesan untuk Hendery. Ia semakin gelisah karena ponselnya tidak kunjung berdenting.

"Khawatir ya? Kenapa gak coba datang ke studio, paling lagi disana." Suara Kun yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

"Kak! Coba ketok dulu kek. Kaget nih!" Omel Cean yang terkejut.

"Ya maaf. Ini malem kamis, Hendery pasti di studio siaran." Ulang Kun lagi.

"Siaran apaan dah?" tanya Cean.

"LOH? GUE KIRA LU SELAMA INI DENGERIN RADIO KARENA TAU YANG JADI PENYIARNYA ITU HENDERY!" Ucap Kun setengah berteriak.

"GAK USAH NGEGAS GITU DONG. PELAN-PELAN GUE GAK NGERTI." balas Cean tak kalah nyaring.

"Sumpah dek? Lo beneran gak tau kalau penyiar yang sering lo dengerin tiap hari rabu itu Hendery? Wah parah gue kira kalaian udah deket banget, ternyata engga ya." Oceh Kun panjang lebar.

"Masa sih? Tapi tuh suaranya beda tau. Yang di radio alus, yang asli suaranya rada galak. Ngarang ya?" celetuk Cean.

"Dih? dibilangin juga. Udah ah sana datengin kalo mau." ucap Kun sekenannya.

"Anterin lah, dikiria gue tau tempatnya." balas Cean melipat tangan.

"Dih dasar gak jelas. Ayo buruan gue anter." sahut Kun.

"Elu kali yang gak jelas."

—//—

Suara; HenderyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang