PROM 15.
Jam menunjukkan pukul delapan malam dan Raga baru sampai dirumah Adara yang masih terdapat beberapa tamu. Raga memang sengaja pulang ke rumah Adara karena bundanya yang meminta untuk ia datang kemari. Beberapa tamu ada yang diluar dan ada yang didalam dan rata-rata teman dari mendiang Reta yang juga teman dari bundanya.
Raga masuk ke dalam rumah besar itu dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Belum sempat Raga menuangkan air putih kedalam gelasnya, Alden datang menghampirinya dengan wajah terkejut dan seperti mencari-cari seseorang.
"Lo sama Adara kan?" tanya Alden yang membuat dahi Raga mengkerut.
"Adara bukannya udah pulang dari tadi?" tanya balik Raga.
"Lah, gue kira dari tadi sama lo. Dia belum pulang dari pemakaman tadi." balas Alden yang membuat Raga terkejut.
"Adara tadi pamit pulang dan dia duluin gue. Gue kira udah pulang naik taksi." kata Raga masih berusaha untuk tenang.
"Gue udah telefon handphonenya tapi nggak aktif." balas Alden yang mulai cemas dengan adiknya yang belum pulang sedari tadi.
Raga diam dan tampak berpikir kemana gadis itu pergi. Sampai akhirnya ponselnya bordering yang menandakan ada panggilan yang masuk. Raga pun langsung mengangkatnya ketika membaca nama Arga disana.
"Capt lo dimana? Gue lihat queen keluar dari bar dan sekarang dipinggir danau. Lo buruan dah kesini."
"Kirim lokasi sekarang."
Setelahnya Raga mematikan sambungan secara sepihak dan tanpa menunggu lama terdapat pesan dari Arga yang menunjukkan sebuah lokasi tempat Adara berada sekarang. Raga pun langsung mengambil jaket dan kunci motor yang berada dinakas dapur.
"Gue jemput Adara dulu." pamit Raga tergesa-gesa.
Alden yang sempat mendengar pembicaraan Arga dengan Raga pun mengangguk. Perasaan Alden pun terasa sangat tidak enak. Walaupun Alden hanyalah kakak sepupu dari Adara, namun cowok itu paham betul apa yang sedang dirasakan Adara karena sebelumnya Alden juga sudah merasakan kehilangan kedua orang tuanya semasa kecilnya.
Alden hanya berharap agar adiknya itu kembali dengan selamat bersama Raga.
Semoga..
****
Kini Raga sudah berada disekitaran danau dan melihat ada mobil milik sahabatnya yang sangat ia kenal. Raga pun segera memarkirkan motor dan berjalan menuju danau dengan mata yang mencari-cari dimana keberadaan Adara.
Sampai akhirnya suara orang berdebat dari samping kanannya membuat mata tajam cowok itu mengarah kepada empat orang yang sedang menarik seseorang. Raga pun langsung berlari menghampiri empat orang yang ia yakini adalah sahabatnya dan juga Adara.
"Lo semua pergi! Nggak usah sok peduliin gue!" bentak Adara.
Raga tahu pasti Adara habis meminum minuman beralkohol. Sedangkan teman-temannya yang masih berusaha menarik Adara agar tidak memanjat pagar untuk melompat ke danau.
"Mahkota Adara Melodyna." panggil Raga dengan suaranya yang berat dan mampu menghentikan pergerakan gadis itu maupun teman-temannya.
Adara hanya mampu diam dan tidak berani menatap mata elang Raga yang semakin mendekat.
"Ayo pulang." kata Raga dan menarik tangan gadis itu. Namun, Adara justru menepis tangan Raga dan berjalan mundur.
"Ayo pulang." kata Raga lagi.
"Nggak mau." balas Adara ketika cowok itu mulai mendekat.
"Mau ngapain disini? Nggak usah aneh-aneh." ucap Raga yang masih berusaha menarik lengan gadis itu namun tetap ditepis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA [SELESAI]
Teen FictionSetiap orang pasti akan mengalami perubahan. Ntah karena diri sendiri, orang lain atau hal lain yang membuat seseorang itu berubah. Itu yang kini tengah dialami oleh gadis cantik dengan mata cokelat terangnya. Perubahan sikapnya yang menjadi lebih...